Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika berusia 27 Tahun di bulan September tahun 2001, Patrick Hardison seorang sukarelawan pemadam kebakaran asal Senatobia, Missisipi, AS mengalami kecelakaan fatal.
Pada tahun 2001 itu dengan penuh semangat Hardison membantu memadamkan api yang membakar hebat sebuah rumah di kawasan Missisipi.
Tapi nahas ketika memasuki rumah yang sedang terbakar atap rumah runtuh dan menimpa Hardison.
Hardison pun mengalami luka bakar parah karena selain kulit mukanya terbakar habis, ia juga kehilangan dua daun telinga, bibir, alis dan hidungnya juga nyaris hilang.
Dalam kondisi kritis Hardison kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Tapi untuk memulihkan wajahnya yang “hilang” Hardison pun harus menjalani operasi transplatasi kulit dan harus diambil dari sejumlah bagian tubuhnya atau donor dari orang lain.
Namun sebelum menjalani operasi transplatasi kulit wajah, yang ternyata belum bisa dilakukan di AS, Hardison harus memulihkan diri dulu dan hidup dengan “wajah mengerikan” selama bertahun-tahun.
Selama belum menjalani operasi secara tuntas jika sedang keluar rumah Hardison selalu menyembunyikan wajahnya dengan topi baseball dan kaca mata gelap.
Akibatnya Hardison pun mengalami depresi hebat dan sempat membeci kehidupan.
Tapi berkat dukungan istri dan anak-anaknya, Hardison akhirnya mampu menjalani hidup yang baginya sangat menyiksa itu selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2005, kehidupan Hardison mulai berubah ketika dirinya dibawa ke Perancis untuk menjalani operasi transplatasi kulit wajah.
Operasi dilaksanakan oleh dokter ahli kulit, Dr Eduardo D Rodriguez yang juga kepala rumah sakit NYU Langone Medical Center.
Untuk mendapatkan kulit wajah dan “asesorinya” Hardison mendapatkan donor dari seorang pria berusia 26 tahun yang tewas saat kecelakaan bersepeda.
Tapi upaya operasi memulihkan kulit muka Hardison baru bisa dilaksanakan 50% dan masih butuh waktu sekitar 10 tahun lagi untuk mendapatkan operasi hingga 100%.
“Itu waktu menunggu yang sangat lama dan selama itu saya, sejak tahun 2001 tidak bisa berenang atau bersenang-senang dengan anak-anak. Tapi mereka selalu menguatkan saya karena waktunya pasti akan tiba,” ujar Hardison kepada time.com.
Pada bulan Agustus 2016, Hardison kembali menjalani operasi transplatasi wajah di Perancis dan operasi yang memulihkan wajahnya nyaris 100% itu pun berhasil dengan baik.
“Semua kehidupan itu ada resikonya. Karena bisa saja anda mengalami kecelakaan tertabrak mobil di jalan dan tubuh anda berakhir di meja operasi” komentar Hardison,”Tapi anda harus terus hidup karena banyak orang yang masih membutuhkan anda,” tambahnya.
Di tahun 2017, Hardison betul-betul kembali menjadi “orang normal” dan untuk pertama kalinya bersama anak-anak serta keluarganya berenang di Disney World.