(Baca juga: Kaya Flavanol, Cokelat Hitam Dipercaya Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi)
Para pengiklan membuat ‘stres dan sakit kepala’ sebagai senjata untuk memasarkan produknya dan kaitan emosi negatif tersebut biasanya dialami perempuan pada periode haid.
Meski beberapa penelitian menunjukkan bahwa cokelat memiliki fungsi-fungsi yang positif, tetap saja jika tak dikendalikan akan berdampak buruk.
Keinginan untuk mengonsumsi coklat ternyata bisa dihentikan. Ada teknik yang dapat menghindarkan Anda dari “keinginan berlebihan” untuk mengonsumsi coklat.
Penelitian psikologi dari Universitas McGill di Montral menemukan bahwa keterampilan mengolah perhatian menjadi cara paling efektif untuk mengurangi hasrat mengonsumsi cokelat.
Dikenal dengan disidentifikasi, hal ini melibatkan pengamatan diri sendiri dari jarak tertentu.
Seperti mengatakan pada diri sendiri, “saya merasa stres,” tidak dianjurkan. Sedangkan “saya sedang stres” menjadi kata yang lebih baik.
Ringkasnya, penelitian ini menunjukkan bahwa Anda tidak dikontrol oleh perasaan yang hanya sebagian kecil dari diri Anda sepenuhnya.
(Baca juga: Makanan Manis Bukan Penyebab Diabetes Melitus)
Perasaan mendamba pada makanan manis seperti coklat dapat dikendalikan, dengan mengendalikan perasaan Anda.
(Natalia Mandiriani)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR