Dari pemahaman itulah, maka perlu ada komitmen dan dukungan yang jelas secara nasional, seperti halnya good will pemerintah dan dukungan pendanaan yang relevan mulai dari aspek politik serta ekonomi.
Salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah adalah memprioritaskan berbagai kebijakan alih tekhnologi pertahanan dengan melakukan pembinaan yang simultan terhadap SDM perusahaan strategis, agar mampu menghasilkan berbagai produk, baik produk jadi maupun baru rancangan.
Upaya itu akan mencerminkan keberpihakan pemerintah untuk membangan industri strategisnya. Khususnya bidang peningkatan teknologi industri pertahanan dapat berjalan dengan baik.
Mengirimkan para tekhnisi dan putera-puteri terbaik bangsa untuk sekolah keluar negeri adalah salah satu pondasi bagi upaya menata kembali industri strategis Indonesia.
Upaya pemerintah pernah mengirimkan sekitar 300 teknisi kapal dari PT PAL untuk belajar memproduksi kapal selama ke Korea Selatan patut dipuji karena telah menjadi langkah nyata untuk mendukung anak-anak bangsa memproduksi kapal selam sendiri.
Salah satu yang juga harus diperhatikan adalah upaya pemerintah untuk menjaga dan memelihara agar para insinyur dan teknisi tersebut betah dan mau bekerja untuk pemerintah.
Caranya adalah dengan memberikan kesejahteraan yang optimal kepada mereka. Berkaca pada eksodusnya para insinyur dan ahli IPTN, harus dilihat sebagai sebuah pelajaran berharga bagi Indonesia di masa yang akan datang.
Pemetaan kebutuhan SDM di bidang teknologi indhan juga mendesak dilakukan sehingga SDM yang paling penting untuk mendorong terciptanya teknologi yang dibutuhkan oleh masing-masing industri pertahanan segera terpenuhi, khususnya SDM di bidang quality control.
Pemetaan itu didasarkan kepada kenyataan bahwa penguasaan teknologi tidak terlepas dari peran institusi pendidikan formal dan non formal dalam menghasilkan sumber daya manusia.
Institusi pendidikan masih perlu dikembangkan untuk menghasilkan SDM yang memiliki keahlian dalam bidang-bidang khusus yang berkaitan dengan teknologi pertahanan dan keamanan.
Kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam membuat produk teknologi, termasuk penguasaan teknologi dirgantara, umumnya masih terbatas pada tahap model dan prototipe.
Kemampuan membuat platform produk teknologi pertahanan dan keamanan yang tidak berbasis kendali elektronika sebagian besar sudah teruji dan laik operasi.
Pada dasarnya, dalam perkembangan terkini, SDM yang ada telah mempunyai keahlian dalam pengoperasian dan perawatan peralatan yang telah dimiliki.
Di samping itu, SDM lembaga litbang dan industri telah mempunyai kemampuan dalam perancangan, pembuatan prototipe dan pengujian beberapa peralatan. Salah satu faktor yang menghambat pengembangan kemampuan mereka terutama disebabkan kurangnya kesempatan yang diberikan kepada mereka.
Kemampuan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Lembaga penelitian dan pengembangan memiliki peran sangat penting dalam mendukung penguasaan teknologi.
Pada saat ini, peran sebagian besar lembaga penelitian dan pengembangan nasional masih bersifat pendukung, belum menjadi kekuatan utama dalam pencapaian keunggulan teknologi.
Hal ini menyebabkan kemampuan penelitian dan pengembangan belum sepenuhnya menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional. Produk litbang yang dihasilkan masih terbatas pada produk yang sejenis yang pernah dimiliki oleh TNI dan POLRI.
Namun demikian, lembaga litbang telah mampu memperbaiki beberapa kelemahan produk aslinya disesuaikan dengan kebutuhan. Hasil penelitian dan pengembangan dalam bidang teknologi pertahanan dan keamanan dapat meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
Oleh karena itu, dukungan penelitian dan pengembangan sangat penting dalam penguasaan teknologi untuk meningkatkan kepercayaan pengguna dan daya saing produk dalam negeri.
Untuk mendukung kesinambungan penguasaan teknologi tersebut, diperlukan kebijakan pemerintah yang berpihak pada penggunaan hasil produksi dalam negeri.
Selain itu, memberi kemudahan dalam rekrutmen SDM teknologi industri pertahanan juga merupakan langkah yang tepat.
Upaya memanggil pulang para pakar teknologi industri pertahanan asal Indonesia yang masih bekerja di luar negeri dan memberikan jaminan pekerjaan serta hidup layak juga merupakan langkah strategis sangat penting.
Dengan beragam cara peningkatan kualitas SDM teknologi industri pertahanan yang telah dilaksanakan secara berkesinambungan, upaya mencapai kemandirian produksi alutsista mutakhir dan memiliki daya pukul yang dahsyat bukan hanya sekedar impian lagi.
Maka juga tidak hanya menjadi impian jika industri pertahanan makin mandiri, sebagai pengguna, pasukan TNI akan makin tajam taringnya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR