Advertorial

Menteri Pertahanan: Tak Ada Prosedur yang Disalahi dalam Impor Senjata oleh Polri

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Geger impor senjata oleh Polri mendapat perhatian dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Menurutnya, tak ada prosedur yang dilanggar terkait pembelian senjata itu.

Sudah sesuai prosedur, tegasnya.

(Baca juga:Wiranto Mengakui Ada Masalah Impor Senjata dalam Tubuh Brimob)

“Tinggal nanti di lapangan bagaimana serah terimanya segala macam ya,” kata Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10), dilansir dari Kompas.com.

Ryamizard juga mengatakan bahwa Polri telah meminta izin Kementerian Pertahanan sebelum mengimpor senjata tersebut.

Meski begitu, jenderal bintang 4 itu mengakui, koordinasi antarlembaga yang berwenang dalam mengimpor senjata belum berjalan dengan baik.

Ke depan, ia mengharapkan impor senjata hanya satu pintu melewati Kemenhan.

“Sudah ada (koordnasi) tapi biasa-biasa aja. Kalau sekarang enggak biasa, harus (lewat Kemenhan). Koordinasi ini belum jalan dengan benar,” ujarnya.

“Mudah-mudahan ke depan berjalan betul karena harus satu induk kementerian pertahanan. Harus sama berpatokan pada satu undang-undang aturan. Kalau udah itu sama semua ya.”

(Baca juga:Soal Pengadaan Senjata Ilegal, Jokowi Nyatakan Sudah Bertemu Langsung dengan Gatot Nurmantyo)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berjanji akan menyelesaikan persoalan impor senjata api yang tertahan di Gudang Kargo Unex, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten itu.

Sedianya, para pimpinan lembaga terkait akan membahas masalah itu hari ini.

Namun, rencana itu batal karena Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sedang mengikuti gladi bersih upacara HUT TNI ke-72 di Cilegon, Banten.

Sebanyak 280 pucuk senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46 milimeter dan 5.932 butir peluru tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (30/9/2017).

Namun, senjata yang disebut-sebut milik Korps Brimob Polri tersebut tertahan di Gudang Kargo Unex.

Sejumlah pasukan TNI pun mendatangi kargo tersebut dalam rangka pengamanan.

(Baca juga:Senjata Ilegal: Belajar dari Equatorial Guinea, Negara yang Hampir Dikudeta oleh Pemasok Senjata)

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan informasi yang menyebutkan bahwa senjata yang berada di Bandara Soekarno-Hatta adalah milik instansinya.

"Senjata adalah betul milik Polri dan adalah barang yang sah," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Senjata tersebut kini masih tertunda penyalurannya ke Korps Brimob. Ia menegaskan, pengadaan senjata-senjata itu telah sesuai dengan prosedur.