Advertorial

Setelah Menghabiskan 7 Tahun Menghitung Populasi Hiu Putih, Peneliti Ini Menemukan Hal yang Mengejutkan

Moh Habib Asyhad

Editor

Setelah menghabiskan waktu sektiar tujuh tahun menghitung populasi hiu putih, peneliti ini mengaku menemukan hal yang amat mengejutkan.
Setelah menghabiskan waktu sektiar tujuh tahun menghitung populasi hiu putih, peneliti ini mengaku menemukan hal yang amat mengejutkan.

Intisari-Online.com -Selama ini hiu dikenal sebagai spesies yang menyeramkan dan disebut kerapmengancam nyawa manusia.

Namun tahukah Anda bahwa mereka sebenarnya lebih terancam dari kita?

Setelah menghabiskan waktu sektiar tujuh tahun menghitung populasi hiu putih, peneliti ini mengaku menemukan hal yang amat mengejutkan.

(Baca juga:'Megalolamna paradoxodon', Nenek Moyang Hiu Putih dengan Gigi Raksasa)

Selama ini para peneliti selalu kesulitan ketika ditanya ada berapa populasi hiu putih sekarang. Kebanyakan hanya bisa memperkirakan saja berapa jumlah hewan ini di alam liar.

Berusaha menjawab misteri itu, seorang ahli di bidang pelestarian lingkungan, Michael Rutzen, mendedikasikan dirinya untuk menghitung populasi hewan ini sejak tahun 2009.

Data yang dikumpulkan berasal dari garis pantai Afrika Selatan. Area ini dianggap sebagai markas terbesar hiu putih di dunia sehingga Michael menduga hasil yang didapat tentu akan banyak.

Michael sendiri adalah orang Afrika Selatan yang terkenal akan hasil karya dokumenternya melakukan free dive dengan hiu.

Ia melakukan aksi ini untuk menghapus stereotipe orang bahwa hiu adalah hewan buas pembunuh manusia.

Dengan pengalaman selama 20 tahun hidup dekat dengan hiu putih, ia pun mulai melakukan penelitian.

Metode yang ia gunakan adalah memotret setiap hiu yang ditemui dan mengidentifikasi mereka. Michael berhasil memotret 5.000 hiu dan dari situ ia mengidentifikasi 426 hiu yang berbeda.

Apa yang bisa dilakukan untuk menjaga spesies hiu putih?

Hasil foto-foto ini kemudian diteliti lebih lanjut dan dipastikan tidak terhitung dua kali. Hasilnya, Michael hanya bisa menemukan sekitar 400 hiu saja.

Setelah itu, foto-foto yang ia dapat hanya mengulang-ulang hiu yang sudah dihitung. Untuk memastikan semua data sah, tim Michael bahkan berlayar lagi selama beberapa tahun.

(Baca juga:Menakjubkan, Drone Ini Berhasil Rekam Aktivitas Paus Biru Langka saat Menerjang Sekelompok Udang)

Akhirnya setelah dicek dan ricek menggunakan berbagai metode, hasil akhir yang ditemukan adalah 333 hiu.

Angka ini sangat rendah dibandingkan perkiraan dan begitu menyedihkan. Di seluruh garis pantai Afrika Selatan hanya ada 333 hiu putih saja.

Lebih parahnya lagi, jumlah ini dinilai terlalu rendah bagi mereka untuk dapat terus bereproduksi dan bertahan. Sangat mungkin mereka tak bisa lagi bereproduksi dan akhirnya akan punah.

Setelah mengetahui fakta ini, hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan segala upaya preventif untuk mencegah hiu putih punah.

Sayangnya, hiu putih bukanlah jenis satwa yang bisa dikembangbiakkan dan dirawat pada akuarium atau sejenisnya.

Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menjaga mereka tetap hidup di alam liar dan membuat peraturan untuk tidak memburu satwa malang ini.

Salah satu penyebab utama dari kepunahan hiu sendiri adalah jual beli ilegal sirip mereka. Rahang hiu putih juga sangat terkenal dan laris diperjualbelikan.

Jika kita memang ingin menyelamatkan hiu putih dengan serius, harus dilakukan tindakan yang tepat sekarng juga sebelum populasi mereka kian menurun dengan drastis.

(Baca juga:Bukan Ikan Piranha atau Hiu Benteng, Inilah Hewan yang Paling Berbahaya di Sungai Amazon)

Artikel Terkait