Penulis
Intisari-Online.com- Verrell Bramasta pilih hidup sendiri, putra sulung mantan pasangan Ivan Fadilla dan Venna Melinda telah memutuskan hal itu beberapa waktu yang lalu.
Meski sempat menimbulkan perselisihan dengan sang ibunda, Verrell Bramasta tetap bersih kukuh untuk pilih hidup sendiri.
Pria 22 tahun itu menjelaskan bahwa sebagai anak laki-laki ia sudah waktunya untuk bisa hidup mandiri dan tidak membebani orangtua, caranya yakni dengan pilih hidup sendiri.
Langkah yang diambil Verrel ini juga adalah sebagai bentuk perwujudan agar dirinya bisa tinggal mandiri.
Baca Juga : Marina Keponakan Ratu Elizabeth II, si Badung yang Ngotot Melahirkan Tanpa Menikah
Dilihat dari kasus Verrel ini, untuk tinggal sendiri dan pisah dari orangtua memang menjadi salah satu langkah pendewasan.
Bahkan, di luar negeri dengan kultur individualis yang mengedepankan vitalitas, hidup sendiri sudah menjadi semacam keharusan bagi para anak ketika remaja/dewasa.
Lantas di usia berapakah anak umumnya ingin mandiri dan memutuskan untuk hidup sendiri?
Dilansir dari Betterhealth.vic.gov.au, kebanyakan anak akan melakukan 'move out' atau tinggal sendiri ketika mulai menginjak remaja hingga akhir 20-an.
Baca Juga : Robert Chernow, Pria yang Merayakan Pesta Lajang Sendirian Tanpa Teman-temannya
Sementara Venna Melinda dan Verrel sempat terlibat perselisihan, seharusnya orangtua juga perlu menyadari kebutuhan anak mereka dan mengomunikasikan segala yang perlu dibahas agar aksi tersebut tidak menimbulkan perpecahan.
ALASAN ANAK-ANAK PILIH HIDUP SENDIRI
Beberapa dari banyak alasan mengapa seorang anak muda pindah dari rumah termasuk:
Baca Juga : Buat Kaum Perempuan Jomblo, Sekarang Menikah Bisa Tanpa Pasangan!
Jika putra atau putri Anda memutuskan untuk pindah, Anda mungkin merasa:
1. Khawatir
Anda mungkin khawatir bahwa anak Anda tidak dapat menjaga dan merawat dirinya sendiri.
Anda mungkin memiliki kekhawatiran tentang pilihan gaya hidup anak Anda.
Baca Juga : Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Mobil Korban Ditemukan, Satu Pria Diamankan
2. Sedih
Anda mungkin merasa sedih ketika anak Anda pindah dari rumah.
Ini adalah sesuatu yang banyak dirasakan oleh orangtua.
Orangtua yang khawatir bahwa anak-anak mereka tidak siap untuk mengambil tanggung jawab orang dewasa.
3. Menentang
Anda mungkin tidak ingin anak Anda pindah kecuali mereka menikah.
Jika anak meninggalkan rumah karena alasan lain, itu dapat menyebabkan konflik dalam keluarga seperti misalnya mendapat perlawanan dari orangtua.
4. Rasa malu
Baca Juga : Ketika Merasa Lapar, Sebaiknya Hindari 6 Makanan Berikut Jika Tak Ingin Lambung Bermasalah
Anda mungkin khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain dan menganggap yang terburuk.
Misalnya, Anda mungkin takut bahwa anak Anda meninggalkan rumah 'terlalu cepat' dan itu akan membuat Anda terlihat seperti Anda bukan orangtua yang baik.
SARAN UNTUK ORANGTUA KETIKA ANAK-ANAK PINDAH DARI RUMAH
Kiat-kiatnya meliputi:
1. Atasi masalah yang ada
Jika anak Anda ingin meninggalkan rumah karena perkelahian atau masalah keluarga lainnya, cobalah yang terbaik untuk menemukan solusi.
Cari bantuan profesional jika perlu.
Sementara itu, atur agar anak Anda tetap tinggal dengan keluarga kerabat atau temannya.
Baca Juga : Erdogan Desak Arab Saudi Segera Ungkap Lokasi di Mana Sisa-sisa Potongan Tubuh Jamal Khashoggi Disembunyikan
2. Hindari argumen
Jika Anda tidak menyetujui alasan anak Anda untuk pindah, hindari berdebat.
Terima keputusan dan bantuan mereka dengan cara apa pun yang Anda bisa.
Sikap positif Anda sekarang akan membantu memulai hubungan baru Anda dengan mereka.
Baca Juga : Hati-hati, Wanita yang Tinggal Bersama Mertua 3 Kali Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung
3. Tawarkan bantuan praktis
Misalnya, bantu mereka menyusun anggaran, bantu mereka bergerak, beri mereka beberapa potong furnitur atau barang-barang rumah tangga.
Ini adalah perwujudan dari niat baik Anda untuk menghargai keputusan anak.
4. Terus berkomunikasi
Baca Juga : Ditinggal Suaminya 6 Minggu Setelah Menikah, Akhirnya Wanita Ini Tahu Kebenarannya 70 Tahun Kemudian
Sarankan mereka pulang secara teratur untuk makan malam keluarga dan beri tahu mereka dapat menelepon Anda kapan saja.
5. Bersiaplah untuk kemungkinan pulang kembali
Jangan terlalu cepat mengalih fungsikan kamar tidur anak Anda yag pergi untuk kegunaan lain.
Mereka mungkin harus pulang sekali atau dua kali sebelum akhirnya benar-benar pergi.
Baca Juga : Atiqah Hasiholan yang Tak Mau Bergantung pada Suami: Sejak Kecil Memang Dibiasakan Ibunya untuk Mandiri
6. Lakukan kegiatan-kegiatan lain
Jika Anda merasa sedih dan tersesat tanpa mereka, lakukanlah kegiatan-kegiatan lain untuk mengatasi kekosongan tersebut.
Anda mungkin bisa bepergian atau terlibat dalam suatu kegiatan tertentu dan mengalihkan fokus pikiran pada hal-hal lain.
Baca Juga : 6 Cara Tak Biasa untuk Menjadi Sehat, Salah Satunya Jinjit Selama 30 Detik