Intisari-Online.com - Alkisah, seorang gadis mengalami setumpuk masalah, ketakutan, dan kesengsaraan yang sedemikian rupa hingga ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Hingga ia terjatuh, dan semua yang dimilikinya hancur; termasuk harapan, impian, dan kebahagiaannya.
Seseorang bertanya, apa yang salah. Namun gadis itu tidak mau mengatakan apapun. Ia tidak menceritakan kepada siapapun dan menyeret semua orang bersamanya sepanjang hidupnya.
“Apa yang salah?” tanya seseorang.
“Tidak ada,” jawab gadis itu. Yang lain pun bertanya dengan pertanyaan yang sama, semua kecuali satu.
Seorang wanita diam-diam menyelinap keluar dari kerumunan dan membawa gadis itu ke tempat yang sepi dan hanya berkata, “Dapatkah saya membantu?”
“Tidak, kecuali jika Anda bisa mengubah masa lalu,” jawab gadis itu.
Wanita itu berkata, “Saya tidak bisa mengubah masa lalu dan saya tidak dapat mengubah apapun, tapi Tuhan bisa mengubah dunia dan Dia peduli.”
Rasa sakit dan ketakutan menimpa gadis itu seperti satu ton batu bata dan ia menghibur dirinya sendiri.
Wanita itu memeluknya dan bukannya mengatakan ‘semuanya akan baik-baik saja’, tapi ia hanya menggendong gadis itu dan menangis bersamanya.
Terkadang kita tidak perlu bertanya. Terkadang kejatuhan terjadi pada orang-orang di sekitar kita dan mereka tidak tahu ke mana harus berpaling atau apa yang harus dilakukan.
Jadilah seperti wanita dalam kisah tersebut dan menangislah, alih-alih memberitahu orang untuk ‘melupakannya’.
Luka dan bekas luka mungkin bisa sempuh dan tidak pernah terlihat atau dipikirkan lagi.
Terkadang kita tidak dapat memahami hal-hal tertentu. Dan hal-hal tertentu itu tidak perlu dipahami.