Penulis
Intisari-Online.com - Gagal jantung memang beda dengan serangan jantung. Namun akibatnya bisa sama-sama fatal.
Serangan jantung tiba-tiba terjadi karena penyumbatan atau bekuan darah yang menghentikan aliran darah ke jantung, sedangkan gagal jantung adalah melemahnya otot jantung selama periode waktu tertentu karena berbagai alasan seperti kebiasaan gaya hidup yang buruk, penyumbatan pada arteri atau karena “penyakit” gaya hidup seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, obesitas, dll.
Seseorang yang mengalami gagal jantung bukan berarti jantungnya telah berhenti bekerja, melainkan daya pompa jantungnya menjadi lemah.
Karena itu mereka yang mengalami kondisi ini membutuhkan pengobatan untuk memperlambat perburukan penyakit serta mengontrol gejala selama mungkin.
Pada sebagian besar kasusnya, gagal jantung merupakan kondisi seumur hidup yang tidak dapat sembuh sepenuhnya.
Dalam kasus demikian, penanganan yang terdiri dari kombinasi obat-obatan, peralatan penopang jantung, dan operasi perlu dilakukan sesuai dengan keadaan penderita.
Agar terhindari dari gagal jantung, kenali tujuh tanda berikut ini.
(Baca juga:Gagal Jantung, Penyakit Jantung yang Bisa Sebabkan Kematian pada Usia Muda)
Sesak napas: Jika terengah-engah dan tersengal-sengal setelah berjalan, kita harus khawatir tentang kesehatan jantung kita.
Hal ini bisa disebabkan oleh kemampetan paru-paru yang menyebabkan sesak napas, tanda awal yang sangat umum dari gagal jantung.
Kaki dan pergelangan kaki bengkak: Karena otot jantung menjadi lemah dan gagal memompa darah secara efektif, hal itu akan mempengaruhi organ penting lain serta fungsinya.
Seperti, ginjal merespons dengan menahan cairan dan garam di dalam tubuh.
Hal ini menyebabkan cairan terbentuk di lengan, kaki, pergelangan kaki, kaki, paru-paru, atau organ lainnya dan seluruh tubuh menjadi sesak.
Peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan: Berat badan naik tak mesti berkaitan dengan penyakit jantung.
Tapi ingat, sebagian besar orang gemuk akhirnya bermasalah dengan kondisi jantungnya.
Ada kemungkinan bahwa obesitas membuat jantung bekerja lebih keras dan otot-otot menjadi lebih lemah setiap harinya.
Meningkatnya buang air kecil pada malam hari: Meskipun ada banyak alasan yang dapat menyebabkan gejala ini, keterlambatan fungsi jantung adalah salah satunya.
Keletihan berlebihan: Bila jantung kita melemah, mekanisme pemompaannya terganggu sehingga menyulitkan seseorang untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan kerja fisik lebih banyak.
Kita mungkin akan cepat lelah dan merasa sulit berolahraga atau bahkan berjalan cepat.
Pusing atau bingung: Karena peredaran darah dalam tubuh melambat ini bisa mengakibatkan pusing karena sedikit darah yang ke otak.
Terkadang, ini juga bisa membuat orang bingung dalam membuat keputusan.
Detak jantung tidak beraturan: Saat jantung berdetak lebih cepat untuk memompa cukup banyak darah ke tubuh, ini bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur yang bisa mengancam jiwa.