Intisari-Online.com - Demi merespon kondisi rakyat Rohingya yang sedang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dua pesawat C-130 Hercules TNI AU yang penuh logistik berupa pangan dan obat-obatan telah siap diterbangkan ke Myanmar.
Diizinkannya dua Hercules,yang masing-masing mampu membawa lebih dari 20 ton logistik, itu menunjukkan bahwa upaya Indonesia untuk mengatasi konflik Rohingya melalui pendekatan diplomasi kemanusiaan telah menunjukkan hasil nyata.
(Baca juga: Soal Rohingya, Aung San Suu Kyi Salahkan ‘Teroris’ dan ‘Gunung Besar Informasi Palsu’)
Dua pesawat Hercules itu terlebih dahulu dikirim ke Lanud Hasanudin, Makasar, untuk mengambil bantuan.
Setelahnya dua pesawat itu terbang ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, guna mengantarkan bantuan yang selanjutnya akan diterbangkan ke Myanmar.
Salah satu Hercules bernomor ekor (tail number) A-1333 dipiloti oleh Letkol Pnb Subhan dan didukung oleh 13 kru.
Sedangkan satu Hercules lainnya bernomor ekor A-1315 diterbangkan oleh Mayor Pnb Ari dibantu juga didukung sebanyak 13 kru.
Sejauh ini, menurut catatan PBB, sebanyak 164 ribu pengungsi Rohingya telah tiba di Bangladesh.
Karena sikap pemerintah Bangladesh tidak begitu suka terhadap kehadiran para pengungsi Rohingya, bantuan kemanusiaan dari negara lain memang sangat dibutuhkan.
Selain bantuan berupa materi, Indonesia juga membangun sekolah di kawasan Rakhine. Menurut rencana, Indonesia, melalui UNHCR, juga akan membangun rumah sakit agar bisa digunakan untuk merawat para pengungsi Rohingnya.
(Baca juga: Pesawat Hercules C-130 yang Jatuh di Papua Punya Jejak Mentereng di RAAF Australia)
Misi Kemanusian menggunakan Hercules TNI AU akan berlangsung selama satu minggu.
Presiden Joko Widodo direncanakan akan melepas keberangkatan rombongan pada hari Rabu (13/9/2017) pagi di Lanud Halim Perdanakusuma.