Find Us On Social Media :

Halimah Yacob, Mantan Penjual Nasi Padang yang Akan Jadi Presiden Wanita Pertama di Singapura

By Ade Sulaeman, Selasa, 12 September 2017 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com - Halimah Yacob mengukir sejarah setelah terpilih menjadi presiden wanita pertama Singapura, Senin (11/9/2017).

Kemenangan Halimah dipastikan setelah dia menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang diloloskan oleh Komite Pemilihan Presiden, seperti dilaporkan The Straits Times.

Dua bakal calon lain yaitu pengusaha Farid Khan dan Salleh Marican gagal memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk menjadi calon resmi.

Dengan dirinya menjadi satu-satunya bakal capres yang dapat berlaga, maka dipastikan Halimah menang dengan walkover di hari nominasi yang akan digelar pada Rabu (13/9/2017).

Pilpres Singapura yang dijadwalkan akan digelar pada Sabtu (23/9/2017) dengannya tidak perlu diselenggarakan lagi.

(Baca juga: Jika di Indonesia yang Diberantas adalah Kemiskinan, di Singapura yang Diperangi adalah Kesombongan)

Memang untuk menjadi capres di Singapura tidaklah mudah. Ada segudang kriteria yang sangat ketat yang harus dipenuhi.

Untuk pejabat publik seperti Halimah harus memenuhi syarat salah satunya ialah telah menjabat di sejumlah posisi penting politik selama sekurang-kurangnya 3 tahun.

Halimah sendiri menjabat sebagai Ketua DPR Singapura selama 4 tahun dari 2013 sampai 2017.

Sementara itu untuk bakal calon dari kalangan swasta harus memiliki shareholders equity sekurang-kurangnya 500 juta dollar Singapura.

Inilah syarat yang gagal dipenuhi Farid dan Salleh karena shareholders equity perusahaan yang mereka pimpin tidak mencapai angka yang disyaratkan.

(Baca juga: Tak Hanya Buang Sampah atau Meludah Sembarangan, di Singapura, Tak Habiskan Makanan Juga Bisa Berujung Denda)

Untuk pilpres tahun ini hanya warga Melayu yang dapat mencapreskan diri.

Amandemen konstitusi ini dilakukan tahun lalu untuk memastikan keterwakilan setiap suku di kursi presiden.

Adapun Singapura memiliki empat suku yaitu China, Melayu, India dan "Others" atau yang lain-lain.

Halimah mendeklarasikan kemenangannya dan berterimakasih terhadap dukungan warga Singapura yang luar biasa sejak dia memutuskan mencalonkan diri bulan lalu.

Wanita berusia 63 ini menjadi orang melayu kedua yang menjadi presiden setelah Yusof Ishak yang merupakan presiden pertama Singapura dari 1965-1970.

(Baca juga: Saat Lee Kuan Yew yang Berhasil Tingkatkan Kemakmuran Singapura Kembali ke Keluarga dan Mempersiapkan Penggantinya)

Posisi Presiden Singapura adalah seremonial namun jauh lebih kuat dari presiden seremonial di negara lain.

Presiden Singapura mempunyai hak veto terhadap simpanan keuangan negara dan anggaran negara, penunjukan pejabat publik seperti Ketua Mahkamah Agung (MA), Jaksa Agung, Panglima Angkatan Bersenjata dan Kepala Staf Tiga Angkatan.

Presiden juga dapat memveto Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan parlemen.

Bukan sekali ini pilpres Singapura berlangsung walkover.

Pilpres 1999 dan 2005 juga dimenangkan mantan Duta Besar Singapura untuk AS, SR Nathan tanpa kontes. Halimah dijadwalkan dilantik pada Rabu (13/9/2017 malam.

(Baca juga: Singapura Tak Mungkin Masuk Daftar 10 Negara dengan Tingkat Korupsi Terendah di Dunia Tanpa ‘KPK’)

Ada lima fakta menarik seputar Halimah Yacob yang berhasil TribunStyle.com lansir dari berbagai sumber.

1. Calon tunggal di Pilpres Singapura

Halimah menjadi satu-satunya kandidat Pemilihan Presiden Singapura 2017 yang menerima Sertifikat Kelayakan dari Departemen Pemilu Singapura, Senin (11/9/2017).

Ini artinya warga Singapura tak perlu lagi melakukan pemungutan suara pada akhir pekan mendatang, sebab hanya Halimah yang dinyatakan sah untuk maju ke kursi kepresidenan.

2. Keturunan Melayu

Ayah Halimah adalah orang Indian.

Ia adalah keturunan orang Melayu.

Ini tandanya, Hamilah menjadi wakil minoritas di negara Singapura.

3. Presiden wanita pertama di Singapura

Mulai Rabu (13/9/2017), Halimah resmi menjadi Presiden Singapura dan menjabat hingga enam tahun ke depan, menjadikannya muslimah melayu pertama yang mengemban tugas tersebut.

Halimah juga mencatat sejarah sebagai presiden wanita pertama di Singapura.

4. Pernah jualan Nasi Padang

Karena ayahnya sudah meninggal saat Halimah berusia 8 tahun, otomatis sang ibulah yang seorang diri membesarkan Halimah bersama keempat suadara laki-lakinya.

Di usia 8 tahun, ia harus bangun pagi dan membantu sang ibu berjualan nasi padang di sebuah gerobak dorong di Shenton Way.

5. Berasal dari keluarga pas-pasan

Karena dibesarkan oleh ibunya, kehidupan Halimah jauh dari kata mewah.

Halimah bersekolah di Singapore Chinese Girls' School, di mana ia menjadi satu dari sedikit siswa-siswi keturunan Melayu.

Kabarnya ia kerap bolos sekolah karena harus membantu ibunya berjualan nasi padang milik keluarga.

Ibu Halimah terpaksa mencukupi kebutuhan lima anaknya dengan berjualan nasi padang menggunakan gerobak, berkeliling di Shenton Way, sebelum mendapat lahan kios.

Halimah biasanya membantu ibunya untuk mencuci piring, membersihkan meja, dan menyajikan makanan untuk pelanggan.

Namun dari situlah semangatnya untuk sekolah setinggi mungkin dan akhirnya sekarang bisa menjadi Presiden Singapura.

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dan tribunnews.com dengan judul “Halimah, Perempuan Presiden Pertama Singapura” dan “Halimah Yacob - 5 Fakta Penjual Nasi Padang yang Akan Jadi Presiden Wanita Pertama Singapura!