Di usia 8 tahun, ia harus bangun pagi dan membantu sang ibu berjualan nasi padang di sebuah gerobak dorong di Shenton Way.
5. Berasal dari keluarga pas-pasan
Karena dibesarkan oleh ibunya, kehidupan Halimah jauh dari kata mewah.
Halimah bersekolah di Singapore Chinese Girls' School, di mana ia menjadi satu dari sedikit siswa-siswi keturunan Melayu.
Kabarnya ia kerap bolos sekolah karena harus membantu ibunya berjualan nasi padang milik keluarga.
Ibu Halimah terpaksa mencukupi kebutuhan lima anaknya dengan berjualan nasi padang menggunakan gerobak, berkeliling di Shenton Way, sebelum mendapat lahan kios.
Halimah biasanya membantu ibunya untuk mencuci piring, membersihkan meja, dan menyajikan makanan untuk pelanggan.
Namun dari situlah semangatnya untuk sekolah setinggi mungkin dan akhirnya sekarang bisa menjadi Presiden Singapura.
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dan tribunnews.com dengan judul “Halimah, Perempuan Presiden Pertama Singapura” dan “Halimah Yacob - 5 Fakta Penjual Nasi Padang yang Akan Jadi Presiden Wanita Pertama Singapura!”