Penulis
Intisari-Online.com – Hari pertama bersekolah adalah momen yang penting bagi banyak anak di dunia.
Tidak heran bila orangtua pasti akan meluangkan waktu untuk mengantar anaknya di hari pertama bersekolah.
Tidak terkecuali bagi seorang anak bernama Austin dari New York, Amerika Serikat. Bocah itu mulai bersekolah di taman kanak-kanak pada pekan lalu.
(Baca juga:Baru Berusia 14 Tahun dan Tak Pernah Masuk Sekolah Formal, Izzan Berhasil Masuk ITB Melalui SBMPTN)
Sayangnya, ayah Austin, Sersan Paul Tuozzola tidak bisa menggantakan anaknya di hari pertama sekolah. Pasalnya, ia tewas dalam tugas setahun lalu.
Salah satu polisi di New York itu merespon laporan adanya penerobos di sebuah rumah di kawasan Bronx. Kejadian itu berakhir dengan tertembaknya Sersan Tuozollo.
Sejak peristiwa yang naas itu, sesama polisi di kantor tempatnya bertugas selalu mendukung isteri Tuozollo, Lisa, dan putranya, Austin.
Jadi, ketika Austin memulai hari pertamanya bersekolah, sekitar 30 polisi datang ke rumahnya di pagi hari. Mereka ingin menggantikan tugas mending Sersan Tuozollo untuk menemaninya di hari pertama sekolah.
“Sejak Sersan Tuozollo tidak dapat di sini menemani putranya menunggu bus sekolah di hari pertamanya di taman kanak-kanak, 43 anggota keluarganya memastikan bahwa si kecil Austin tidak sendirian di hari pertama menunggu bus sekolahnya!”
“Kami berjanji tidak akan melupakannya dan akan selalu ada untuk keluarganya! Semoga dapat hari yang menyenangkan, Austin!” tulis Letnan Emmanuel Kwo di akun Facebook.
Apa yang dilakukan para polisi New York ini membuat Lisa merasa sangat bahagia. Begitu ia membuka pintu, mereka sudah berada di depan dan siap menemani Austin di hari pertamanya sekolah.
“Pada hari suamiku tewas, mereka mengatakan akan selalu ada untuk mendukungku dan Austin, dan mereka benar-benar membuktikan perkataan mereka,” kata Lisa pada Life Daily.
Masih cerita Lisa, ia mengatakan pada Austin bahwa teman-teman ayahnya datang untuk memastikan dirinya memulai hari pertama sekolah tidak sendirian. Putranya itu sangat senang dan terkejut.
(Baca juga:Keajaiban Berne: Jerman Juara Piala Dunia untuk Kali Pertama)
Ia mengakui tidak ada hari tanpa memikirkan dan merindukan suaminya, dan berharap ia kembali bersama mereka. Tidak hanya untuk hari pertama anaknya sekolah, tetapi juga ada untuk bermain bersamanya di halaman.
“Austin sangat senang ketika akan naik bus sekolah. Menyenangkan sekali untuk tahu bahwa semua orang mendukungku, seperti Paul mendukungku. Jadi aku akan melakukan yang terbaik untuk anakku,” tegas Lisa.