Ada Apa Dengan Google Drive?

Agus Surono

Penulis

Sebuah pengumuman dari Google soal Drive membuat penggunanya kebingungan. Ternyata begini penjelasannya.

Intisari-Online.com - Pada hari Kamis (7/9/2017), Google membuat pengumuman yang membingungkan dan bisa-bisa membuat 800 juta orang ketakutan: Google Drive akan tutup - tapi sebenarnya tidak.

Toh ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang perubahan yang akan terjadi.

Pertama dan terutama, layanan awan Google yang dikenal dengan Drive akan baik-baik saja. Jika kita masuk ke akun Google dan memanfaatkan penyimpanan Drive melalui peramban web, mungkin kita tidak akan melihat adanya perubahan.

Namun aplikasi Google Drive untuk PC dan Mac secara resmi tidak lagi digunakan dan pengembang aplikasi itu mengumumkan lewat blog bahwa Drive tidak akan lagi didukung mulai tanggal 11 Desember. Jadi, kita harus memilih salah satu dari dua aplikasi baru.

Kebanyakan orang ingin mendownload Backup and Sync, yang secara membingungkan ditawarkan pada URL yang sama dengan yang telah lama digunakan Google Drive sebagai hub. Itu karena Backup and Sync pada dasarnya adalah Google Drive, namun Google menggulirkan fitur Photo Uploader ke dalam paket.

(Baca juga:Hati-hati, Google Merekam Jejak-jejak Kita. Ini Cara Mengakalinya)

Kita akan mendapatkan ruang penyimpanan tak terbatas pada foto yang kita unggah jika kita memilih opsi yang sedikit memampatkannya. Untuk mengunggah foto kita dengan kualitas aslinya, kita harus membayar ekstra penyimpanan. Penggunaan file secara luring (offline) dan sinkronisasi perangkat akan tetap tersedia.

Sementara Backup and Sync telah ada selama beberapa bulan, motivator sebenarnya di balik pengabaian aplikasi Drive adalah dorongan untuk memindahkan pengguna perusahaan ke aplikasi Drive File Stream yang baru.

Akan diluncurkan pada tanggal 26 September nanti, File Stream dimaksudkan untuk digunakan sebagai semacam hard drive kolektif untuk tim dan organisasi. Semua file disimpan di awan dan bisa diedit dari mana saja.

Misalnya, kita seorang desainer. Kita tidak perlu mengunduh file PSD itu, membukanya di Photoshop, membuat beberapa perubahan, menyimpannya di hard drive kita, dan kemudian mengunggahnya kembali ke awan. Sebagai gantinya kita hanya akan membukanya langsung dari File Stream dan menyimpannya di tempat yang sama.

Pilihan mana yang terbaik untukmu? Hal terbesar yang harus ditanyakan kepada diri sendiri adalah jika kita ingin menyimpan backup file kita secara lokal. Google menggunakan analogi bahwa Backup and Sync seperti folder, sementara File Stream seperti hard drive.

(Baca juga:Google Benar-benar Tahu Cara Menghormati Ibu Soed, Kita Bisa Melihat Wajahnya di Google Doodle)

Begini perbedaan kedua produk itu.

Sekali lagi, File Stream dirancang untuk bekerja bersama-sama. Kita mendapatkan lebih banyak pilihan penyesuaian pada masing-masing file dan pengguna. Sayangnya, Google akan meminta kita untuk menghapus Backup and Sync jika kita mencoba menggunakan keduanya secara bersamaan.

Secara pribadi, Backup dan Sync sesuai dengan kebutuhan saya, dan saya tidak ingin membuat lompatan ke penyimpanan awan penuh. Saya menyimpan sekitar 100 giga di awan, semuanya didukung secara lokal, dengan hard drive eksternal sebagai pendukung.

Kemampuan untuk melakukan streaming file dari mana saja tak ada masalah, dan pemisahan kepribadian baru untuk Google Drive ini mungkin hanya menjadi batu loncatan sebelum produk itu digabungkan dalam bentuk baru di telepon.

Yang paling penting untuk diketahui adalah file kita masih aman dan kita harus mengganti aplikasi Drive dengan salah satu pilihan ini sebelum 12 Maret 2018, saat aplikasi asli ditutup sepenuhnya. (Rhett Jones, reporter Gizmodo)

(Baca juga:Berkat Teknologi Ini, Terjemahan Google Translate Dijamin Makin Akurat, Cocok Bagi yang Berkecimpung di Dunia Penerjemahan)

Artikel Terkait