Penulis
Intisari-Online.com – Banyak yang malu mengakui meski demen mengonsumsi jengkol. Ya, jenis makanan yang kadang disebut sebagai kancing jas ini memang dibenci namun dirindu.
Jengkol yang memiliki nama latin Archidendron pauciflorum ini merupakan jenis kacang-kacangan yang tumbuh di daratan Asia Tenggara. Di Indonesia, jengkol sering diolah menjadi rendang, semur, dan sambal.
Meski meninggalkan bau, namun jengkol memiliki segudang manfaat bagi kesehatan kita. Asal dimakan dengan takaran yang pas. Jika berlebih akibatnya bisa seperti ini.
Mengandung antioksidan tinggi
Ya, jengkol mengandung banyak antioksidan yang bisa kita jadikan senjata untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Jenis antioksidan yang dimiliki jengkol adalah polifenol, flavoniod, terpenoid, dan alkaloid.
Zat-zat antioksidan tersebut memiliki kemampuan untuk menjaga tubuh dari efek samping radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik lain.
(Baca juga:Penyakit yang Butuh Antioksidan untuk Penyembuhan)
Mencegah penyakit diabetes
Salah satu percobaan yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa jengkol mampu menurunkan kadar gula darah setelah makan.
Jika dilakukan penelitian lebih lanjut, bukan tidak mungkin para ahli dapat membuktikan jengkol baik untuk mencegah penyakit diabetes danmengendalikan gula darahpada penderita diabetes. Sebab, dalam penelitian yang dilakukan pada tikus tersebut, peneliti mengaku melihat kelompok tikus yang mengonsumsi jengkol memiliki kelenjar langerhans yang lebih aktif.
Kelenjar langerhans ini bertanggung jawab dalam menghasilkan hormon insulin dan berbagai hormon yang mengatur gula darah di dalam tubuh.
(Baca juga:Banyak yang Bilang Nasi Putih yang Didiamkan Semalaman Baik untuk Penderita Diabetes, Benarkah?)
Terhindar darisakit maag
Percobaan yang dilakukan pada tikus menunjukkan jika tikus yang makan jengkol cenderung terlindung dan terhindar dari gangguan pencernaan, seperti sakit maag. Kelompok tikus yang mengonsumsi jengkol mengalami peningkatan enzim superoxide dismutase (SOD), yaitu enzim yang berperan penting dalammelindungi dinding lambung dari luka akibatasam lambung.
(Baca juga:Duh, Ternyata Obat Maag Bisa Bikin Tulang Keropos dan Anemia Jika Dikonsumsi dalam Jangka Panjang)
Mempercepat perbaikan jaringan tubuh yang rusak
Ini dikarenakan kandungan protein jengkol yang tinggi. Ternyata kandungan protein dalam jengkol lebih banyak daripada kacang hijau.
Kaya zat besi
Jengkol kaya akan kandungan zat besi yang berfungsi sebagai pembentuk sel darah merah dalam darah.
Mencegah osteoporosis
Jengkol kaya akan kalsium dan fosfor. Dua zat ini adalah elemen penting pembentuk tulang.
(Baca juga:Pssst, Pete Punya Banyak Manfaat Dahsyat bagi Tubuh, Lho!)
Jika pingin mengonsumsi jengkol tanpa diganggu baunya, datangi saja Republik Jengkol di Jln. Kerja Bakti No. 16 B, Kramat Jati, Jakarta (Telp: 08119165165). Atau bisa juga di cabangnya, di Jalan Raya Bogor KM 24 No 27, Jakarta Timur.
"Ya saya ingin jengkol lebih diterima masyarakat saja. Karena pada dasarnya jengkol ya memang enak kalau tahu cara mengolahnya. Beda makan jengkol di sini (Republik Jengkol) karena sampai buang air kecilnya pun tidak bau," papar Fatoni pemilik Republik Jengkol.