Find Us On Social Media :

Menjadi Agen Perubahan 'Menuju Rumah Minim Sampah' Ala DK Wardhani

By Intisari Online, Jumat, 9 November 2018 | 13:24 WIB

Intisari-Online.com - Kota Yogyakarta sangat kondusif sebagai tempat tumbuhnya komunitas-komunitas berbasis keluarga, perempuan, edukasi dan pemberdayaan.

Saat ini banyak Masyarakat yang open mind terhadap perubahan perubahan perilaku positif sehingga mendorong untuk membuat suatu langkah nyata dan menjadi agen perubahan bagi lingkungan, salah satunya adalah membuat gerakan minim sampah / zero waste di kehidupan sehari hari untuk bumi yang lebih baik lagi.

Ide-ide kreatif seperti pengolahan sampah banyak bermunculan di Yogyakarta, sehingga kegiatan seperti mengelola dan mengolah sampah/limbah seperti ini dapat memperkaya jaringan pengolahan sisa konsumsi rumah tangga yang ada.

Bahkan sudah tercatat 150-an lebih bank sampah beraktivitas sehingga membuat gerakan bank sampah semakin membesar di DI Yogyakarta.

Baca Juga : 4 Cara Tangani Membludaknya Sampah Plastik di Dunia, Termasuk di Indonesia

DK Wardhani selaku penggagas kelas online belajar zero waste dan sebagai penulis buku Menuju Rumah Minim Sampah memilih kota Jogja untuk berbagi dan berdiskusi lewat buku yang ia tulis bagaimana menerapkan gaya hidup minim sampah di kehidupan sehari dengan cara yang asik dan seru lewat acara “Zero Waste Moment”.

Acara yang di gelar di Saorsa Kopi di Jogja ini, juga menghadirkan para aktivis lingkungan, praktisi pengolahan sampah maupun komunitas yang peduli lingkungan.

Selain talkshow, Acara juga didukung oleh Bazar yang dihadiri para tenant pilihan yaitu artisan dan start up lokal yang menjual produk produk untuk mendukung gerakan minim sampah, produk daur ulang dan buku-buku bertema lingkungan.

Baca Juga : Foto-foto Ini Buktikan Jumlah Sampah Plastik di Laut Sudah Tak Terhingga, Miris!

Sebenarnya, ini acara bedah buku sekaligus launching. Tapi, menurut saya isi paparannya padat informasi serta langkah-langkah praktis dan konkrit untuk menekan volume sampah rumah tangga yang dapat kita lakukan ujar Abun Nada salah seorang peserta yang berkesempatan hadir dalam acara ini.

Yang bikin saya salut, gerakan untuk belajar zero waste atau menuju rumah minim sampah sepert ini bukan sekadar kampanye yang sloganistik. Tapi, gerakan yang riil. Mereka yang berkumpul di acara ini rata-rata adalah praktisi.

Orang-orang yang secara konkrit telah berusaha meninggalkan kepraktisan instant dan memilih meluangkan waktu serta tenaga untuk kembali ke kultur "klasik" yang, mungkin kurang praktis, tapi alami dan sehat tambahnya.

Salah satu spot pendukung yang tidak kalah penting dalam acara ini adalah adanya fasilitas Kids Corner untuk para orang tua yang membawa putra-putri mereka. Kids Corner yang kami hadirkan ini menonjolkan program edukasi terhadap lingkungan untuk anak-anak.