Find Us On Social Media :

Idap Kondisi Genetik Langka, Anak Laki-laki Ini Tidak Pernah Menangis Meski Kakinya Patah

By Moh Habib Asyhad, Senin, 21 Agustus 2017 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com – Ini terdengar seperti anak laki-laki yang diimpikan banyak orangtua; tipe yang ramai tapi tidak pernah menangis bahkan saat mengalami benturan atau goresan.

Tapi hidup Dexter Cahill dan orangtuanya, Lindsay dan Tom, sebenarnya penuh dengan bahaya.

Karena ia tidak pernah merasakan sakit karena kelainan genetik yang sangat langka. Bahkan jika ia mengalami luka serius.

(Baca juga: Menolak Menyerah, Gadis Dengan Kondisi Langka Ini Jadi Vlogger dan Sukses Menciptakan Fashion Brand Sendiri)

Dexter, yang akan berumur empat tahun, sudah mengalami beberapa kali patah tulang. Termasuk jempol dan tangannya yang patah, dan tulang metatarsal pertama yang hancur di kaki kirinya tiga minggu yang lalu.

Tetapi sering kali orangtuanya tidak tahu bagaimana kejadiannya.

Seperti awal tahun ini, ketika gurunya di PAUD memainkan lagu tentang alfabet. Ketika sampai huruf D, Dexter melompat-lompat dengan sangat antusias hingga ia tidak bisa bangun lagi setelah itu.

Tidak ada air mata, atau jeritan kesakitan. Ternyata tulang keringnya patah.

Dexter sama sekali tidak marah atau kesakitan, tetapi justru ia bertanya kepada paramedis apa yang ada dalam peralatan medis mereka.

Saat tiba di rumah sakit pun, ia tidak membutuhkan morfin. Ketika medis mengatur tulangnya yang patah dan rasanya tidak membutuhkan plester. Yang diinginkan Dexter hanyalah permen lolipop.

Para ahli mengatakan kemungkinan anak-anak yang mewarisi kelainan seperti Dexter, yaitu neuropati neuron indrawi sensoris turunan tipe empat. Kejadian satu dari 125 juta karena kedua orangtuanya membawa gen yagn salah.

Lindsay, 34, dan Tom, 35, seorang insinyur, pertama kali takut Dexter mengalami masalah pada saat ia berumur empat bulan saat tumbuh gigi dan menggosok lidahnya sampai giginya berdarah.

Sejak itulah ia menarik tiga giginya dan mengalami luka kecil, goresan, dan memar yang tak terhitung jumlahnya.