Menurut Data Pentagon, Inilah Rudal-Rudal Korea Utara yang Disiapkan untuk Menggempur Guam

Moh Habib Asyhad

Penulis

Ancaman serangan rudal nuklir Korea Utara ke Guam ternyata sudah mendapat tanggapan yang serius dari markas besar militer AS di Pentagon.

Intisari-Online.com -Ancaman serangan rudal nuklir Korea Utara ke Guam ternyata sudah mendapat tanggapan yang serius dari markas besar militer AS di Pentagon.

Para intelijen Pentagon, Defense Intelligence Agency’s (DIA), yang selama ini mengamati perkembangan rudal Korut selain menganggap ancaman serangan rudal nuklir Korut serius juga meyakini bahwa Korut telah memiliki 60 rudal nuklir yang siap digunakan.

(Baca juga:Meski Perang Dingin, Korsel Siap Bantu Tanggulangi Wabah Penyakit di Korut)

Sesuai laporan yang disampaikan Washington Post pada 8 Agustus, DIA telah memberikan rekomendasi ke Pentagon dan pemerintah AS bahwa Korut sesungguhnya sudah mampu menyerang daratan AS menggunakan rudal nuklir dan bukan hanya sekedar melontarkan gertak sambal.

Secara spesifik DIA telah memberikan deskripsi secara rinci mengenai jenis-jenis rudal Korut yang bisa menghantam daratan AS jika diluncurkan.

Rudal itu antara lain Hwasong-14 (KN-20) yang merupakan rudal balistik antarbenua dan memiliki jarak luncur hingga lebih 10.000 km, Hwasong-12 (KN-17) yang merupakan rudal balistik jarak menengah dengan jelajah hingga 6000 km, dan rudal Pukguksong yang memiliki jarak tembak hingga 1000 km.

Ketiga jenis rudal yang bisa membawa hulu ledak nuklir itu sudah berhasil diuji coba pada tahun 2013, 2016, dan pada bulan Juli 2017.

Uji coba yang dilakukan pada bulan Juli 2017, Korut sukses meluncurkan dua rudal balistik antarbenua Hwasong-14, yang kemudian dipergunakan untuk meningkatkan ancaman terhadap AS.

Atas informasi intelijen dari DIA itu, militer AS memang telah menyiagakan pertahanan antirudal di sepanjang perairan Laut Pasifik dan daratan Guam.

Jika militer AS hingga saat ini masih belum berinisiatif menyerang Korut tampaknya ada dua kemungkinan yang bisa ditebak.

Pertama menunggu restu PBB sehingga AS bisa melakukan serangan militer ke Korut secara sah.

(Baca juga:Jika Korea Utara Jadi Merudal, Inilah Waktu yang Dibutuhkan Penduduk Guam untuk Menyelamatkan Diri)

Kedua menunggu Korut hingga benar-benar melakukan serangan lalu menangkis gempuran itu, selanjutnya militer AS yang sudah siaga penuh melancarkan serangan balasan.

Tapi jika Korut benar-benar merudal Guam, dan rudal nuklir itu ternyata tidak bisa ditangkis serta jatuh ke daratan Guam, minimal AS akan menjadi korban serangan nuklir seperti yang pernah dilakukannya terhadap Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Sebelum Korut merudal Guam, memang tidak ada yang tahu bahwa rudal nuklir Korut bisa bekerja baik atau justru meleset, atau bisa juga dirontokkan sistem pertahanan antirudal AS sebelum sampai ke sasaran.

Artikel Terkait