Tragis, Gadis 8 Tahun Ini Meninggal Dunia Setelah Ikut-ikutan Tantangan 'Minum Air Mendidih' Pakai Sedotan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Akibatnya, mulut dan tenggorokan Ki’ari terbakar dan dia pun harus menjalani operasi darurat, di mana dokter membersihkan luka bakar dari tenggorokannya.

Intisari-Online.com – Setelah skip challenge yang mendunia beberapa waktu lalu, muncul beberapa challenge di antara anak-anak dan remaja di dunia.

Misal eraser challenge yang menggosok kulit mereka pakai penghapus sampai kulit iritasi, sampai choking game di mana seseorang mencekik diri sendiri dengan tangan teman atau tangannya sendiri.

Nah, ada satu lagi challenge dan menyebabkan seorang anak meninggal di dunia.

(Baca juga:Setelah Skip Challenge, Kini Giliran Blue Whale Challenge yang Renggut Nyawa Anak-anak dan Remaja)

Dilansir dari huffingtonpost.com, Ki’ari Paus (8) beberapa bulan lalu mencoba meniru video tantangan di internet.

Gadis asal Florida ini meminum air panas mendidih melalui sedotan pada bulan Maret.

Akibatnya, mulut dan tenggorokan Ki’ari terbakar dan dia pun harus menjalani operasi darurat, di mana dokter membersihkan luka bakar dari tenggorokannya.

Setelah itu, dokter juga melakukan trakeostomi, prosedur bedah untuk membuat lubang di saluran pernapasan untuk memasukkan tabung karena pasien mengalami kesulitan bernapas.

Beberapa bulan pasca kejadian itu, tepatnya hari Minggu lalu, Ki’ari mengaku tidak bisa bernapas. Dia pun dilarikan ke rumah sakit.

Namun pukul 12.15 pagi, dokter menyatakan Ki’ari telah meninggal dunia.

Bibi Ki’ari, Diane Johnson, membenarkan bahwa keponakan kecilnya itu telah berani meminum air mendidih.

(Baca juga:Orangtua Harus Tahu, Skip Chalenge Hanya Salah Satu Permainan Berbahaya Bagi Anak-anak)

“Beberapa teman menantangnya dan dia berkata ‘baiklah, saya akan menunjukkan bahwa saya tidak takut dan saya akan melakukan ini’.”

Keluarga Ki’ari sendiri sudah melaporkan video berjudul “hot water challenge” atau “tantangan air panas” di YouTube, di mana seseorang tampak minum air mendidik dengan sedotan.

Mereka juga berpesan agar setiap orangtua memerhatikan perilaku anaknya baik-baik, terutama mengenai tantangan atau challenge yang ada di media sosial.

Artikel Terkait