Mulai Detik Ini, Jangan Terlalu Sering Mengunggah Foto Anak di Media Sosial karena Bisa Fatal Akibatnya!

Moh Habib Asyhad

Penulis

Ada 87% orangtua yang mengaku kehidupan anak-anak mereka harus tetap pribadi. Sementara 38% lainnya menjelaskan bahwa anak-anak mereka tidak ingin fotonya ada di media sosial orangtua.

Intisari-Online.com – Di zaman media sosial seperti sekarang, banyak orangtua yang mengunggah foto anak mereka.

Menurut sebuah studi terbaru, satu dari lima orangtua mengunggah foto anak mereka setidaknya sebulan sekali.

Namun para ahli keamanan telah melihat fenomena ini sebagai masalah.

(Baca juga:7 Hal yang Wajib Diperhatikan Orangtua saat Upload Foto Anak ke Internet)

Bagi mereka, sangat penting menekankan pentingnya meminta izin sebelum memajang foto atau video anak secara online dan menjelaskan bahaya membuat jejak digital untuk anak sejak dini.

“Orangtua pasti berpikir anak mereka masih kecil dan akan senang jika fotonya diunggah,” ucap juru bicara.

“Tapi benarkah mereka senang? Atau malah mempermalukan mereka?”.

“Jika tidak yakin mereka akan senang atau malah malu, lebih baik tidak usah diunggah.”

YouGov juga mensurvei bahwa lebih dari setengah orangtua menghindari mengunggah foto anak-anak mereka terlalu banyak.

Ada 87% orangtua yang mengaku kehidupan anak-anak mereka harus tetap pribadi. Sementara 38% lainnya menjelaskan bahwa anak-anak mereka tidak ingin fotonya ada di media sosial orangtua.

(Baca juga:Hal Mengerikan yang Terjadi Saat Kita Mengunggah Foto yang Sama Berulangkali di Instagram!)

“Saya menghindari mengunggah foto anak-anak saya di media sosial,” kata Justine Roberts, pendiri dan CEO Mumsnet dilansir independent.co.uk.

“Saya tidak ingin anak saya memiliki masalah yang sama seperti temannya yang berusia 15 tahun. Anak saya bercerita bahwa temannya tersebut merasa malu karena foto masa kecilnya saat sedang mandi tersebar di teman sekelasnya.”

Selain itu, ada sekitar 52% orangtua yang bersikeras bahwa anak-anak mereka akan setuju jika mereka berbagi foto dan video secara online.

Sedangkan 15% lainnya khawatir bagaimana tanggapan anak mereka saat usianya lebih dewasa.

Bagaimana dengan Anda?

Artikel Terkait