Penulis
Intisari-Onlien.com -Di India, tepatnya di distrik Viluppuram, negara bagian Tamil Nadu, ada sebuah kota unik yang berbeda dari kota lainnya, Auroville namanya. Di kota ini tidak ada politik, uang, dan agama.
Auroville ditemukan pada tahun 28 Februari 1968, sebagai bagian dari proyek Sri Aurobindo Society.
Oleh UNESCO kota ini disebut sebagai kota internasional karena penduduknya yang beragam, mereka berasal dari lebih dari 50 negara dan budaya yang berbeda.
(Baca juga:Indah dan Futuristik, Inilah Rencana Proyek Kota Terapung Pertama di Dunia
Perancang Auroville, Mira Alfassa, yang juga dikenal sebagai Mother oleh penduduk Auroville.
Pada sebuah kesempata ia bilang, “Seharusnya ada tempat di bumi yang tidak satu negara pun harus menjajah, tempat di mana semua orang bisa tinggal dengan cita-cita yang tulus menjadi warga dunia, menurut pada satu otoritas, yaitu kebenaran tertinggi.”
Ide awal Alfassa mendirikan kota unik ini adalah tempat yang damai dan saling memahami, di mana semua insting manusia untuk berjuang, digunakan hanya untuk mengatasi kesulitan dan kelemahan dalam hidupnya, juga untuk melawan keterbatasan dan kekurangannya.
Auroville dimaksudkan sebagai kota yang universal, di mana semua orang, dari berbagai negara bisa hidup dengan aman dan nyaman di atas semua kepercayaan, politik, dan kewarganegaraan.
Tujuan utama Auroville adalah persatuan manusia.
Dari ide itulah Auroville lahir.
(Baca juga:Kurangi Pemansasan Global, India Luncurkan Kereta Api Tenaga Surya. Sangar!)
Di Auroville, karena sistem uang tidak berlaku, sebagai gantinya mereka menggunaan sistem barter.
Di tengah kota Auroville terdapat sebuah kuil bernama Matrimandir, tapi kuil ini bukan miliki agama tertentu karena di Auroville tidak ada agama. Kuil ini digunakan oleh penduduk kota yang melakukan yoga integral.
Tidak ada politik juga tidak ada susunan hierarki di Auroville. Kota ini dikontrol oleh perkumpulan yang terdiri atas semua penduduk dewasa.
Semua bangunan di Auroville dibuat sebagai dasar dari arsitektur eksperimental karena bentuknya terus berganti. Itu semua karena tujuannya adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang bisa diperbarui dan juga mendaur ulang sumber daya.
Auroville juga kota yang ramah lingkungan. Terdapat berbagai jenis pohon buah, ladang jagung dan kebun buah di area seluas 160 hektar yang hasilnya cukup untuk menghidupi seisi kota.
Penduduk mengasilkan 2% dari jumlah nasi dan sereal yang dikonsumsi dan 50% sayur-mayur. Kebutuhan susu dan buah-buahan juga bisa dipenuhi sendiri oleh kota ini.
(Baca juga:Misteri Orang-orang yang ‘Tergelincir’ ke Masa Lalu atau Masa Depan. Nyata atau Hanya Bualan?)
Ke depan, Auroville direncanakan untuk mampu ditinggali oleh 50 ribu penduduk. Sampai saat ini sudah ada sekitar 2.400 penduduk yang tinggal di 110 rumah di Auroville--data Mei 2017.
Alfassa berharap, Auroville akan berkontribusi terhadap kemajuan kemanusiaan menuju masa depan yang lebih baik dengan mempersatukan niat baik dan aspirasi orang-orang untuk dunia yang lebih baik.