Penulis
Intisari-Online.com - Kebanyakan orang berangkat kerja menggunakan bus, kereta api, atau mobil. Beberapa menggunakan sepeda. Sebagian kecil dengan berlari.
Namun Benjamin David berbeda sendiri. Ia pergi bekerja dengan berenang menyusuri Sungai Isar di Munich.
Jaraknya memang tidak jauh jika menggunakan sepeda atau kendaraan bermotor. Hanya 2 km. Namun bisa dibayangkan bagaimana jika kita menempuhnya dengan berenang.
Idenya berasal dari masa lalu ketika S. Isar digunakan sebagai “jalan raya” dari Roma ke Wina selama hampir 150 tahun.
Pada saat itu mereka menggunakan rakit untuk menghubunkan dua kota itu.
Aktivitas ini menghilang dalam 100 tahun belakangan.
“Tak ada yang menggunakan sungai itu lagi sehingga saya menceburkan diri. Suatu saat sungai ini akan menjadi urat nadi yang penting dalam hal transportasi,” kata David dalam videonya.Untuk melindungi barang-barang bawaannya – termasuk laptopnya, David menggunakan kantong kedap air yang bisa berfungsi pula sebagai pelampung. Dengan “pelampung” itu ia bisa santai sejenak mengikuti arus sungai.
Bergantung pada musimnya, dia memakai celana renang saja atau wetsuit panjang - serta sandal karet untuk melindungi kakinya dari kaca atau benda tajam lainnya.
Untuk mengetahui kondisi air sungai, ia rajin memantau informasi dari badan meteorologi setempat. Bagaimana kecepatan arus sungai, ketinggiannya, serta temperatur saat itu.
Sungai Isar berhulu di Pegunungan Alpens. Saat musim panas temperatur berkisar antara 14 derajat Celcius dan 22 derajat Celcius.
Terkadang ia bertemu dengan orang yang seperjalanan.
Ada yang ingin meniru David?