Buat Wanita, Ternyata Ada Manfaat Kesehatan Di Balik Bokong Besar

Agus Surono

Penulis

Penelitian menunjukkan bahwa menyimpan lemak di paha dan pantat memiliki keuntungan lo.

Intisari-Online,com – Jika selama ini Anda, para wanita, berjuang mati-matian untuk mengenyahkan bentuk buah pir tubuh Anda sehingga menjadi wanita langsing, berpikir sekali lagi.

Sebuah studi telah menemukan bahwa orang kurus dapat menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes dengan “membawa” beberapa kilogram ekstra di pinggul dan paha mereka.

Satu dari lima orang dengan berat badan normal, yang 'tidak sehat secara metabolik', dapat memiliki risiko lebih tinggi daripada beberapa orang gemuk terkena penyakit mematikan.

Tapi mereka yang memiliki tubuh berbentuk buah pir cenderung bisa lolos dari kelompok ini, karena pantat dan paha merupakan tempat yang lebih aman untuk menyimpan lemak di tubuh.

Sebuah penelitian di Jerman menunjukkan bahwa peringatan lama 'sekejap di bibir, seumur hidup di pinggul' hampir benar.

(Baca juga:Patung Perempuan Berusia 23 Ribu Tahun Ini Punya Bokong Besar Seperti Bokong Kim Kadarshian)

Lemak bisa saja tidak tersimpan seumur hidup di pinggul, tapi disimpan di sana selama berbulan-bulan, yang lebih baik daripada lemak perut - dilepaskan sekitar dua jam setelah makan.

Artinya, lemak tidak diangkut ke jantung dan hati, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, gula, darah tinggi, dan risiko penyakit lebih besar di kemudian hari.

Penulis utama studi ini, Dr. Norbert Stefan, dari Universitas Tübingen, Jerman, mengatakan, “Lebih baik bagi orang-orang dengan berat badan normal berbentuk buah pir daripada berbentuk apel, sehingga berat badan terbawa di bagian bawah tubuh mereka daripada di tengah tubuh.

“Pinggul dan paha menawarkan ‘penyimpanan yang aman 'untuk lemak, menghentikannya untuk masuk ke dalam darah dan mencapai organ tubuh.”

Kebingungan seputar IMT

Banyak orang kurus dengan indeks massa tubuh normal (BMI) percaya mereka sehat hanya karena mereka tidak kelebihan berat badan.

Tapi untuk yang tidak beruntung dalam lima kelompok ini, risiko kematian dan terkena penyakit kardiovaskular meningkat lebih dari tiga kali lipat. Meskipun ukuran tubuhnya normal, kondisi ini bisa membuat mereka berada dalam bahaya lebih besar daripada beberapa orang gemuk.

(Baca juga:Inilah Alasan di Balik Obsesi Pria Terhadap Bokong Wanita)

Merekalah orang-orang yang disebut dengan “tidak sehat secara metabolik” yang sering menderita tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, atau tingkat lipid tinggi - sejenis lemak yang masuk ke dalam darah.

Apa yang mereka temukan?

Para periset menemukan bahwa mereka dengan paha dan pinggul yang lebih besar dapat melindungi diri dari diabetes dan masalah jantung.

Dengan mengamati 981 orang yang memiliki risiko tinggi diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular, mereka menemukan bahwa ternyata pemilik pinggul dan paha yang lebih kecil berrisiko lebih besar. Ini didasarkan pada pemetaan distribusi lemak MRI di sekitar tubuh dan pemeriksaan kebugaran.

“Lemak di pinggul dan paha sebagian besar berbeda dengan lemak di perut, yang disebut lemak visceral. Pada orang yang memiliki tubuh tipe buah pir, area ini bekerja seperti spons, dengan lemak yang tersimpan dalam sel lemak yang tidak membahayakan dirinya,” kata Dr. Stefan.

Lemak kaki bisa bermanfaat

Studi yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism, menunjukkan bahwa “menaruh” lemak di pinggul dan kaki bahkan bisa bermanfaat bagi beberapa orang kurus dengan permasalahan diabetes atau jantung.

Obat yang disebut thiazoldinediones saat ini diresepkan untuk orang dengan diabetes tipe 2.

(Baca juga:Mengukur Kesehatan Kulit Ternyata Bisa Dilakukan Lewat Bokong)

Studi tersebut menunjukkan bahwa memiliki tubuh tipe buah pir lebih baik dibandingkan menjadi orang kurus, sementara pada orang yang kelebihan berat badan tidak banyak membantu. Tingkat lemak di organ dalam mereka mungkin sudah terlalu tinggi untuk memperoleh perlindungan ekstra.

Artikel Terkait