Penulis
Intisari-Online.com – Sebenarnya, tidak ada rekomendasi mengenai seberapa sering kita harus mencuci rambut kita.
Ahli kulit yang sama mungkin merekomendasikan dua hal yang berbeda untuk masalah rambut yang sama, yang sebagian besar bergantung pada jenis rambut.
Frekuensi mencuci rambut atau keramas, tergantung pada faktor-faktor, seperti tekstur rambut, volume, dan jenis kulit kepala.
Mitos dan fakta tentang mencuci rambut dipengaruhi oleh kebiasaan hidup, cuaca, dan makanan yang menentukan seberapa sering kita harus mencuci rambut kita.
(Baca juga: Menambahkan Gula ke Sampo Membuat Rambut Menjadi Lebih Sehat?)
Mitos 1. Sampo yang membuat rambut bersinar dan bercahaya
Faktanya, sampo adalah pengemulsi yang menangkap dan menjebak minyak rambut alami seperti sebum.
Minyak alami dari rambut ini memberikan pelembab alami dan melindungi rambut.
Dengan sampo, kita membilas minyak alami yang ada di kulit kepala, membuatnya lebih mengundang kotoran dan polutan.
Semakin kita sering mencuci rambut, maka akan semakin kehilangan minyak alami, sehingga akan lebih banyak kotoran dan debu pada rambut.
Dan ini menyebabkan kita untuk sering mencuci rambut lagi.
(Baca juga: Nenek 51 Tahun Tewas Akibat Botol Sampo yang Dimasukkan Secara Paksa Lewat Anusnya)
Mitos 2. Seharusnya tidak mencuci rambut setiap hari
Sering diperdebatkan bahwa seseorang seharusnya tidak mencuci rambut mereka setiap hari. Ini salah!
Bagi mereka yang memiliki rambut sangat halus atau rambut yang selalu terkena debu dan polusi, kebutuhan untuk mencuci rambut setiap hari mungkin masuk akal.
Bahkan mereka dengan kulit kepala berminyak atau memiliki masalah yang luar biasa, sering kali mencuci rambut sebagai solusi.
Jadi, keramas setiap hari tergantung pada siklus hidup rambut kita dan apa masalah rambut yang dihadapi saat ini.
Mitos 3. Rambut kering butuh lebih banyak sampo
Sering dikatakan bahwa mereka yang memiliki jenis rambut kering harus sering mencuci rambut.
Padahal, mereka yang memiliki rambut kering sebenarnya bisa diuris dengan sedikit mencuci rambut.
Karena rambut keing tidak menghasilkan minyak alami, sehingga rambutnya tidak berminyak atau rawan debu dan polusi.
Jadi, tekstur rambut tetap tidak terpengaruh lama bagi mereka yang memiliki jenis rambut kering dan mereka dapat melewatkan jadwal mencuci rambut mereka atau merencanakan dalam interval waktu yang lama.
Mitos 4. Untuk rambut tebal memerlukan sampo lebih banyak
Rambut tebal menyiratkan pertumbuhan rambut yang lebih banyak, sehingga kebutuhan untuk mencuci rambut lebih banyak lagi. Nah, salah lagi!
Dengan rambut yang lebih tebal, minyak di dalamnya tidak bisa bertahan lama. Folikel rambut baru terus berkembang, yang tidak membiarkan minyak alami terbentuk.
Ini membuat rambung kurang berminyak, sehingga kebutuhan sampo bagi mereka dengan rambut lebih tebal sebenarnya kurang.
Tapi, jika mereka yang memiliki rambut tebal lebih suka sering mencuci rambutnya, oke-oke saja kok.
Mitos 5. Mencuci rambut merupakan proses kalender
Bagi beberapa orang, mencuci rambut adalah proses kalender.
Hanya karena hari Senin, maka seseorang mungkin harus mencuci rambutnya pada akhir pekan.
Tidak ada aturan soal itu.
Saat kita melihat rambut dalam kondisi kacau, maka keramas harus dilakukan.
Bukan berarti harus menunggu rambut memiliki gejala seperti itu, tapi jika ini terjadi, cukup hentikan kebiasaan kita dan cucilah rambut kapan pun kita mau.