Penulis
Intisari-Online.com – Beberapa mobil tampaknya menimbulkan malapetaka bagi para pemiliknya.
Salah satu contoh adalah mobil di mana Archduke Franz Ferdinand, pewaris kerajaan ganda Austria-Hongaria dan isterinya dibunuh di Sarajevo pada bulan Juli 1947.
Pembunuhan ini mengawali pecahnya Perang Dunia I. Tidak lama setelah perang dimulai, Jendral Potiorek dari angkatan bersenjata Austria menjadi pemilik mobil itu.
Beberapa minggu kemudian dia menderita kekalahan telak melawan Serbia di Valjevo lalu dikirim pulang ke Wina dengan tidak hormat.
Dia tidak mampu menanggung rasa malu atas peristiwa itu dan akhirnya mati dengan gangguan jiwa.
(Baca juga: Malapetaka Dunkirk Dimulai dari ‘Bliztkrieg’ Nazi Jerman yang Hitler Sendiri pun Tak Percaya akan Berhasil)
Pemilik berikutnya adalah seorang kapten Austria yang pernah menjadi anggota pasukan Potiorek.
Sembilan hari setelah mengambilalih mobil itu, dia menabrak pohon dan lehernya patah. Dua petani terbunuh dalam kecelakaan itu.
Di akhir perang, Penguasa Yugoslavia menjadi pemilik mobil tersebut.
Setelah empat kecelakaan yang terjadi dalam empat bulan - salah satu di antaranya mengakibatkan lengannya putus – dia menyerah lalu menjual mobil itu kepada seorang dokter.
Enam bulan kemudian mobil itu ditemukan terbalik dalam sebuah parit. Dokter itu terhimpit di dalam mobil sampai mati.
(Baca juga: Jika Berani Perang Darat Melawan Korea Utara, Artinya Amerika Serikat Siap Songsong Malapetaka)
Mobil itu lalu dijual kepada seorang ahli permata yang sangat kaya dan hanya dalam kurun waktu satu tahun, dia bunuh diri.
Setelah timbul masalah ketika baru saja memilikinya, seorang dokter lain ingin segera menjual mobil itu kepada seorang pembalap mobil
berkebangsaan Swis. Pembalap itu pun terbunuh dalam sebuah balapan mobil di Pegunungan Italia ketika mobil itu menabrak tembok.
Pemilik selanjutnya adalah seorang petani Serbia. Pada suatu hari mobilnya mogok dan dia berhasil meminta bantuan seorang pengendara motor agar menariknya.
Orang itu menjadi korban kesepuluh mobil itu dalam sebuah kecelakaan yang aneh.
(Baca juga: Gumpalan Misterius di Samudra Pasifik Ini Diduga Bisa Datangkan Malapetaka bagi Bumi)
Karena dia lupa mematikan mesin, mobil itu tiba-tiba melaju dan menabrak kuda beserta keretanya dan berakhir di semak-semak.
Pemilik terakhir mobil itu adalah Tibor Hirshfels, seorang pemilik bengkel.
Sepulangnya dari pesta perkawinan bersama enam rekannya, Hirshfeld mencoba mendahului sebuah mobil lain dengan kecepatan tinggi.
Akhirnya dia tertabrak bersama dengan keempat rekannya. Mobil itu kemudian disimpan di museum Wina dan hingga kini masih tetap berada di sana.
(Pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)