Penulis
Intisari-Online.com – Sulit membantah bahwa pemanasan global memberi banyak dampak buruk bagi kehidupan di Bumi.
Namun, kabar berikut ini mungkin menjadi semacam pembenaran bahwa perubahan iklim juga memiliki manfaat.
Sebab ahli iklim mengatakan kenaikan suhu global menyebabkan es mencair.
Hal inilah yang pada akhirnya menunjukkan mayat orang-orang yang hilang selama beberapa dekade.
Termasuk mayat pasangan Marcelin dan Francine Dumoulin ini.
(Baca juga: Mulai dari Bayi Hingga Mayat, Inilah 5 Hal Gila yang Pernah Ditemukan Petugas Keamanan Bandara)
Tanggal 15 Agustus 1942, Marcelin dan Francine Dumoulin, pergi untuk menengok sapi mereka di padang rumput di kanton Valais, Swiss.
Lalu mereka hilang dan tidak pernah ditemukan sejak saat itu.
Anak-anak mereka sudah mencoba mencari orangtua mereka tersebut.
“Kami menghabiskan seluruh hidup kami untuk mencari mereka. Tanpa henti,” cerita Marceline Udry-Dumoulin (79), putri bungsu mereka.
“Jika pun mereka ditemukan telah meninggal dunia, kami ingin memberikan pemakaman yang layak suatu hari nanti.”
(Baca juga: Memilukan, Ditolak Ambulans Pria Ini Bawa Mayat Keponakannya Menggunakan Sepeda)
Dan akhirnya, pasangan tersebut ditemukan 75 tahun kemudian.
Dilansir usatoday.com, mayat pasangan asal Swiss yang hilang 75 tahun lalu di Pegunungan Alpen telah ditemukan di tepi gletser yang meleleh.
Menurut polisi setempat, kedua mayat tersebut ditemukan oleh seorang pekerja di dekat lift ski di atas resor Les Diablerets di ketinggian 8.600 kaki.
Tidak hanya mayat, polisi juga menemukan buku, ransel, jam tangan, dan barang lainnya di TKP. Semua barang tersebut akan di tes DNA.
Bernhard Tschannen, direktur gletser 3.000, sebuah perusahaan mobil kabel, mengatakan, mayat pasangan ini ditemukan berdekatan satu sama lain dan terjaga dengan baik karena es.
(Baca juga: Mengganti Nama di WA Menjadi “Calon Mayat”, Pria Ini Akhirnya Meninggal Karena Kecelakaan)
“Kedua mayat itu berasal dari seorang pria dan seorang wanita yang mengenakan pakaian yang berasal dari periode sebelum perang,” jelasnya.
Pasangan ini menghilang saat berusia 40 dan 37 tahun. Mereka meninggalkan lima orang putra dan dua orang putri.
Kedua mayat pasangan ini lalu diberikan kepada keluarga untuk dimakamkan.
“Untuk pemakaman, kami tidak akan memakai warna hitam. Saya pikir warna putih lebih tepat karena ini merupakan harapan,” ungkap Marceline.
“Akhirnya, saya dapat memberi tahu adik-adik saya bahwa orangtua kami telah ditemukan setelah 75 tahun lamanya,” kata Udry-Dumoulin.