Find Us On Social Media :

Mulai dari Sakit Kepala Hingga Mengompol, Inilah Tanda-tanda Anak Jadi Korban 'Bullying'

By Ade Sulaeman, Selasa, 18 Juli 2017 | 14:30 WIB

Cody Pines, Menyelamatkan Temannya yang Buta dari Bully Teman Sekolahnya

Intisari-Online.com – Aksi bullying atau perundungan yang terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat, memicu pada keputusan pihak sekolah untuk mengeluarkan para pelaku.

Namun, tentu saja perlu disadari bahwa aksi yang dilakukan oleh 9 siswa SD dan SMP terhadap siswi SMP tersebut tidak dapat terungkap jika video yang merekam aksi mereka tidak menyebar luas di media sosial.

Bisa jadi, ada jauh lebih banyak aksi bullying yang tidak terungkap. Salah satu alasannya adalah korban yang tidak mau menceritakan aksi kekerasan yang mereka alami.

Untuk itulah, orang-orang sekitarnya, khususnya orangtua, wajib mengetahui tanda-tanda seorang anak telah menjadi korban bullying.

Dalam tinjauan terhadap penelitian dari 15 negara, ditemukan bahwa keluhan sakit kepala, sakit punggung, sakit perut, masalah kulit, masalah tidur, mengompol, atau pusing lebih dari dua kali lebih sering terjadi di kalangan anak-anak yang menjadi korban bullying.

(Baca juga: Tak Hanya Dikeluarkan Sekolah, Siswa SD dan SMP Pelaku ‘Bullying’ di Thamrin City Juga Tak Bisa Pakai KJP)

Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa dokter anak dan orangtua harus waspada terhadap tanda-tanda yang mungkin menjadi petunjuk bahwa seorang anak menjadi korban intimidasi.

Terkadang gejala yang muncul bisa bertahan lama, dan sayangnya, baru akan hilang seiring dengan semakin rendahnya harga diri mereka.

Konsekuensi paling serius dari bullying adalah bunuh diri.

Namun masalah kesehatan ini juga dapat mempengaruhi kualitas hidup banyak anak selama beberapa tahun.

Tiga puluh peneliti tersebut meneliti kaitan antara diintimidasi dan masalah psikosomatik pada anak-anak dan remaja kemudian dibandingkan dengan anak-anak dengan rekan-rekan yang tidak diganggu.

(Baca juga: Mahasiswa Gunadarma 'Bully' Penyandang Autisme: Pelaku Perlu Baca Cerita Pria Autis yang Luar Biasa Ini)