Mengharukan! Tiga Bersaudara Ini Rela Mati Terbakar Demi Menemani Orangtua Terkasih

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Hamid diapit kedua orangtuanya.

Intisari-online.com - Ada sebuah cerita mengharu biru yang tertinggal dari tragedi kebakaran hebat di Grenfell Tower, London, Inggris, 14 Juni lalu.

Seorang gadis muda, Husna Begum (22) serta dua kakak lelakinya, Hanif (26) dan Hamid (29) tewas terbakar di apartemen. Padahal, jika mau, mereka bisa menyelamatkan diri.

Ketiganya memilih tetap bertahan untuk menemani kedua orangtuanya yang sudah tak bisa berjalan, Kamru Miah (82) dan Rabeya Begum (65).

Seperti dilaporkan The Times, sekitar pukul 3 dini hari waktu London asap mulai memasuki lantai 17 apartemen, tempat mereka tinggal.

(BACA JUGA:Mengganti Nama di WA Menjadi “Calon Mayat”, Pria Ini Akhirnya Meninggal Karena Kecelakaan)

(BACA JUGA:Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang yang Masih Mampu Mendengar Suara Jarum yang Jatuh)

Pada saat kritis tersebut Hanif menelpon sepupunya, Samir Ahmad.

Menurut Samir, Hanif dan dua saudaranya punya kesempatan untuk meloloskan diri dari sergapan api. Sebab mereka sudah menyadari terjadi kebakaran sejak pukul 01.30.

“Ayah mereka hampir tidak bisa berjalan. Apa yang harus mereka lakukan? Meninggalkannya?” kata Samir Ahmad kepada The Times.

"Bibi saya berbicara dengan Hanif, dia sangat tenang. Dia mengatakan waktunya telah tiba, dan jangan berduka untuk mereka, tapi berbahagialah kepada mereka karena mereka akan berada di tempat yang lebih baik,” tambah Samir.

Samir mendengar percakapanan mereka sambil menangis. Dirinya tak kuat menahan sedih dan haru.

Apalagi, sepupu perempuannya yakni, Husna, dua bulan lagi akan menikah dengan pria yang dicintainya di Leicester. Wanita Inggris keturunan Bangladesh ini bahkan sudah mengundang 200 tamu.

"Saya sungguh angkat topi. Mereka sama sekali tidak ada yang menunjukkan jiwa pengecut. Mereka tetap setia menemani ayah dan ibunya."

"Keluarga sangat penting bagi mereka. Mereka hidup bersama dan mati bersama."

Tragedi keluarga ini sempat memunculkan pro kontra di kalangan netizen Inggris.

Ada yang sangat terharu, ada pula yang menyesali keputusan tersebut.

Pihak yang kontra mengatakan, orangtua ketiga bersaudara tersebut seharusnya tidak membiarkan anak-anaknya menemani mereka. Sebab, setiap orangtua mesti rela berkorban untuk anak-anaknya.

Meski begitu, menyalahkan keputusan keluarga malang tersebut untuk mati bersama juga tak bijaksana. Setiap orang pasti punya cara pandang sendiri-sendiri.

Selain itu, posisi para netizen ada di luar dan tidak mengalami kejadian itu sendiri.

Terlepas dari pro dan kontra, setidaknya, ketiga bersaudara tersebut telah menunjukkan cinta yang tulus kepada orangtuanya.

(BACA JUGA:Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya)

(BACA JUGA:Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan yang Pernah Menjadi Penyelamat Prajurit Romawi Itu Harganya Selangit)

Artikel Terkait