Intisari-Online.com - Menjelang hari Lebaran bisa dipastikan akan ada banyak ayam yang disembelih untuk dimasak opor ayam, sate, gulai dan lainnya.
Tapi kadang-kadang ayam yang disembelih masih bisa jalan-jalan dan membuat panik si penyembelihnya.
(Baca juga: Mudiklah Lebaran Kali Ini, agar Orangtua Kita Tak Terkena Sindrom Ruang Kosong)
Intinya jangan panik karena otak ayam dan syarat-syarat motorik yang dimiliki ayam dan bangsa unggas lainnya tidak hanya di kepala tapi juga dibagian leher.
Pusat motorik dan fungsi kehidupan ayam, terutama otaknya yang kecil bahkan hanya 25% yang berfungsi menentukan hidup mati ayam, sehingga dalam kondisi tanpa kepala pun ayam bisa ‘’hidup normal’’.
Contoh paling spektakuler ayam yang masih hidup ketika sudah disembelih hingga kepalanya lepas adalah ayam jantan milik warga AS, Lioyd Olsen, yang disembelih pada 10 September 1945 untuk makan malam.
Tapi setelah disembelih hingga kepalanya terlepas ayam jantan yang dinamai Mike itu tetap hidup dan berjalan-jalan secara normal.
Olsen yang merasa kebingungan atas ayam jantannya yang tidak segera mati setelah disembelih karena merasa iba lalu malah membiarkannya.
Olsen berharap, malam harinya atau keesokan harinya Mike akan mati karena kehabisan darah, apalagi sama sekali sudah tak memiliki kepala.
Keesokan harinya Mike ternyata tetap hidup normal bahkan berusaha mencari makanan.
Meskipun masih merasa kebingungan Olsen lalu memberikan Mike, air, cairan susu, dan butiran-butiran makanan menggunakan selang kecil yang bisa masuk ke kerongkongan Mike.
Dengan makanan dan minuman yang diberikan secara khusus itu Mike bahkan bisa hidup berbulan-bulan dan kemudian menjadi tontonan orang.