Penulis
Intisari-Online.com - Meskipun kehidupan publik di AS menjamin kebebasan tiap individu untuk mengekspresikan diri, ketika sekitar 200 orang model tampil telanjang untuk dilukis pada bagian tubuhnya tetap saja menimbulkan kegemparan.
Kegemparan itu berlangsung di kawasan publik Time Square, New York City, saat 200 orang tiba-tiba menelanjangi diri demi merayakan “berpikir positif dan penerimaan diri terhadap tubuh”, apapun kondisi tubuh dan penampilannya.
(Baca juga: Perempuan Telanjang Berbelanja: Ini Alasan Ilmiah Kenapa Muncul Rasa Malu Saat Telanjang Di Depan Umum)
Setelah saling telanjang 200 orang itu kemudian rela dicat tubuhnya oleh para seniman sekaligus ditulisi dengan kalimat yang mencerminkan berbagai pesan ‘’pikiran positif dan penerimaan terhadap ekspresi diri’’ menggunakan bagian tubuhnya.
Selama empat jam 200 model telanjang itu menjadi obyek perhatian publik dan sama sekali tidak merasa risi ketika difoto-foto oleh para pengunjung.
Apalagi para model telanjang yang tubuhnya sudah dicat warna-warni dan ditulisi dengan kalimat-kalimat yang mengkampanyekan pikiran positif itu, menganggap bahwa pose-pose telanjangnya sebagai karya seni.
(Baca juga: Saat Indonesia Heboh oleh Foto Magdalena yang Telanjang saat Belanja, di Desa Ini Semua Orang Telanjang)
Jika di Indonesia ada satu orang nyaris telanjang saja langsung ditangkap polisi karena dianggap mengganggu kenyamanan publik, berbeda dengan kampanye via tubuh telanjang di Time Square ini.
Para polisi New York yang bersenjata lengkap tampak menjaga jalannya acara eksibisi telanjang itu agar berjalan lancar dan aman serta tidak ada satu pun model yang ditangkap.
Para model telanjang itu bahkan saling memperingatkan jangan sampai cat-cat yang menempel pada tubuh mereka mengotori para pengunjung yang datang dan jelas-jelas tidak telanjang.
Jika sampai model telanjang yang penuh cat tubuhnya itu secara sengaja mengganggu pengunjung, ia bisa disqualifikasi dari acara atau malah dilaporkan ke polisi.