Penulis
Intisari-Online.com - Bintik yang muncul pada ketiak sering dikira jerawat seperti yang muncul pada wajah atau punggung.
Itu bukanlah jerawat, namun disebut hidradenitis suppurativa.
Hidradenitis suppurativa umumnya terjadi di sekitar folikel rambut dengan banyak kelenjar minyak dan keringat, seperti di ketiak, seangkangan dan area anus.
Bisa juga terjadi di mana kulit saling bergesekan, seperti pada paha bagian dalam, di bawah payudara dan di antara pantat.
Baca Juga : 5 Manfaat Istimewa Belimbing Wuluh, Bisa Obati Jerawat Hingga Sembuhkan Sakit Gigi!
- Tanda dan gejala hidradenitis suppurativa meliputi:
1. Komedo
2. Benjolan merah dan lunak
Benjolan ini sering membesar, membuka dan mengeluarkan nanah.
Rasa gatal dan terbakar bisa terjadi setelah benjolan.
3. Benjolan-benjolan seukuran kacang yang menyakitkan
Benjolan keras ini, yang berkembang di bawah kulit, dapat bertahan selama bertahun-tahun, membesar dan meradang.
Baca Juga : 5 Mitos Seputar Menurunkan Berat Badan ini Jangan Mudah Kita Percaya
4. Lubang
Seiring waktu, salran yang menghubungkan benjolan dapat terbentuk di bawah kulit.
Luka-luka ini sembuh sangat lambat, dan bisa mengeluarkan nanah.
Hidradenitis suppurativa biasnaya dimulai antara masa puber dan usia 40 dengan benjolan tunggal menyakitkan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Hidradenitis suppurativa terjadi ketika folikel rambut tersumbat dan meradang.
Faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya adalah hormon, sindrom metabolik, genetika, respon sistem kekebalan tubuh yang tidak teratur, merokok dan kelebihan berat badan.
Hidradenitis suppurativa tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak ditularkan secara seksual.
Baca Juga : Jangan Biasakan Tidur dengan Lengan Menyangga Kepala Jika Tak Ingin Seperti Wanita ini yang Harus Dioperasi
- Faktor-faktor yang meningkatkan risiko hidradenitis suppurativa adalah:
1. Usia
Hidradenitis suppurativa paling sering terjadi pada wanita antara usia 20 dan 29 tahun.
2. Jenis kelamin
Wanita lebih mungkin mengembangkan hidradenitis suppurativa daripada pria.
Baca Juga : Edgargo si 'Manusia Anjing' yang Keliling Negaranya dengan Becak untuk Selamatkan Anjing Jalanan
3. Riwayat keluarga
Kecenderungan untuk mengembangkan hidradenitis suppurativa dapat diwariskan dari orangtua.
4. Memiliki kondisi tertentu lainnya
Hidradenitis suppurativa dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi lain, termasuk radang sendi, jerawat parah, obesitas, penyakit radang usus, penyakit Crohn, sindrom metabolik dan diabetes.
5. Merokok
Orang yang merokok juga telah dikaitkan dengan hidradenitis suppurativa.
Komplikasi
- Hidradenitis suppurativa persisten dan berat sering menyebabkan komplikasi, termasuk:
1. Infeksi
2. Bekas luka dan perubahan kulit
Luka memang dapat disembuhkan, tetapi meninggalkan bekas.
3. Membatasi pergerakan
Luka dan jaringan parut dapat menyebabkan gerakan terbatas atau menyakitkan, terutama ketika penyakit tersebut berada di ketiak atau paha.
4. Saluran getah bening terhambat
Hal yang paling umum untuk hidradenitis suppurativa juga mengandung banyak kelenjar getah bening.
Jaringan parut dapat mengganggu sistem drainase limfa, yang dapat menyebabkan pembengkakan di lengan, kaki atau alat kelamin.
5. Isolasi sosial
Tempat, drainase dan bau luka dapat menyebabkan rasa malu dan keengganan untuk pergi keluar di depan umum, yang mengarah pada kesedihan dan depresi.
6. Kanker
Jarang, orang yang terkena hidradenitis suppurativa lanjut dapat mengembangkan karsinoma sel skuamosa pada kulit yang terkena.
Deteksi dini hidradenitis suppurativa adalah kunci untuk mendapatkan pengobatan yang efektif.
Segera temui dokter jika kondisinya, sebagai berikut:
- Sangat menyakitkan
- Tidak membaik dalam beberapa minggu
- Kembali dalam beberapa minggu setelah perawatan
- Muncul di beberapa lokasi
- Terjadi berulang kali
Baca Juga : Mengunjungi Kapal Tempur Mikasa yang Meriamnya Pernah Berkumandang di Seluruh Asia