Penulis
Intisari-online.com - Kekerasan yang melibatkan hewan tidak pernah usai, yang terbaru seekor gajah menjadi korban ekploitasi dunia hiburan.
Melansir dari DailyMirror pada Selasa (30/10/2018) seekor gajah di Khao Kheow Open Zoo di Thailand dipaksa melakukan trik di bawah air.
Trik tersebut ternyata merendahkan hewan yang membuatnya dilarang oleh aktivis hak-hak binatang.
Dalam keterangannya, hewan malang tersebut dipaksa berenang padahal, dalam kenyataanya gajah berenang di alam liar hanya untuk mendinginkan diri, mencucui, atau bermain.
Baca Juga : Hubungan AS dan Taiwan Makin 'Mesra', China Beri Peringatan Keras Atas Transaksi Kedua Negara
Namun, dalam pertunjukan di kebun binatang ini gajah, dibuat menari di sekitar kolam air dengan memiringan kepalanya di atas dan di bawah permukaan.
Lalu, seorang pelatih duduk dipunggungnya dan menarik keras telingga gajah ini supaya ia jatuh ke dasar dan melakukan trik sebelum naik ke permukaan.
Gajah ini juga dibuat berjalan dengan kaki belakang, sementara di sisi lain pengungjung hanya menikmati akrobat tersebut.
Prosesi latihan yang membuat hewan tersebut terampil dalam berakrobat ternyata adalah hal mengerikan menurut Save The Asian Elephants.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
"Hampir semua gajah yang memungkinkan seorang turis untuk mengendarainya atau melakukan apapun telah melalui proses ini." kata Duncan McNair Chief Executive Save The Asian Elephants.
"Pengunjung mungkin berpikir gajah terlihat baik-baik saja, tetapi mereka tidak mengerti apa yang telah dilalui oleh hewan," katanya lagi.
Prosesnya dimulai ketika hewan-hewan ditangkap.Ibu lainnya dalam kawanan yang mencoba campur tangan sering disembelih, dengan perkiraan tujuh atau delapan orang dewasa dibunuh untuk setiap anak gajahyang diambil.
Anak gajah itu kemudian menjalani 'pajan', pelatihan yang dirancang untuk mematahkan semangatnya dan membiusnya agar tunduk.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Badan amal itu mengatakan anak-anak gajah dikurung di kandang kecil yang hampir tidak muat, kekurangan makanan dan air dan terus terjadi selama berhari-hari.
Selanjutnya, mereka dipukuli dengan palu dan pentungan dan ditikam dengan tongkat yang dipukul dengan duri logam atau bullhooks.
Hampir 50% gajah mati karena pelecehan itu, dari sisanya, 10% meninggal karena gagal jantung dalam setahun karena stres.
Mereka yang membuatnya melampaui ini ditakdirkan untuk menderita seumur hidup ketakutan, menurut Save The Asian Elephants.
Sekitar 132.000 orang kini telah menandatangani petisi yang menyerukan agar pertunjukan bawah air dihentikan.