Dua Orang Tewas Tertimpa Gulungan Baja di Kolong Tol, Warga Melihat Organ Tubuh Berserakan

Ade Sulaeman

Penulis

Dua orang warga tewas tertimpa gulungan baja seberat 25 ton, warga mengaku melihat organ berserakan di sekitarnya.

Intisari-Online.com – Dua orang warga bernasib nahas ketika gulungan baja seberat 25 ton jatuh dari atas jalan layang.

Sukroni (60) dan Deriawan (40) pun langsung tewas sektika dilokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan.

Insiden hanas itu diawali kecelakaan dua truk trailer di Jalan Layang Tol Pluit KM 19, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/10/2018) pukul 01.20 WIB.

Kanit Laka Lantas Jakarta Utara, AKP Sigit Purwanto menjelaskan, kecelakaan terjadi saat truk trailer yang dikemudikan Usuf Subki melaju di Jalan Tol Dalam Kota.

Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Ternyata WhatsApp Bisa Dibajak Saat Video Call, Untung Sudah Diperbaiki

"Saat berada tepat di atas layang Pluit dekat KM 19, menabrak truk trailer lainnya yang dikemudikan Samin (31). Truk itu sedang berhenti di bahu jalan akibat pecah ban," kata Sigit mengutip Tribun Jakarta.

Sigit menjelaskan, truk yang dikemudikan Usuf bermuatan dua gulungan baja seberat 19 dan 25 ton.

Setelah menabrak truk yang dikemudikan Samin di depannya, gulungan baja seberat 25 ton jatuh dari sambungan truk Usuf.

Alhasil, gulungan baja tersebut membentur pembatas jalan sehingga terjatuh ke kolong tol.

Nahas, gulungan baja tersebut lalu menimpa dua orang pria bernama Sukroni (60) dan Deriawan (40) yang sedang berada di bawah kolong tol.

"Korban ada dua. Yang meninggal Sukroni dan Deriawan. Kebetulan pengemudi juga lagi istirahat lagi menunggu angkutan di kolong tol. Korban meninggal disebabkan kejatuhan gulungan baja yang berat 25 ton," kata Sigit.

Selanjutnya, jenazah Sukroni dan Deriawan langsung dibawa petugas ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Petugas pun sempat kesulitan untuk mengevakuasi korban lantaran terjepit gulungan baja yang beratnya 25 ton.

Alat crane pun diturunkan agar kroban bisa dievakuasi.

Baca Juga : Fahmi Bo Terserang Stroke Saat Mandi, Ini yang Sebabkan Orang Sering Terserang Penyakit Mematikan Saat Mandi

“Evakuasi agak tersendat karena crane, kita harus survei dulu untuk mengangkat yang 25 ton itu. Kebetulan (kejadiannya) dini hari, cranenya ada, tapi operatornya sedang istirahat,” kata Sigit, Kamis (25/10/2018).

Alat berat crane akhirnya baru tiba di lokasi sekira pukul 11.00 WIB.

Proses evakuasi gulungan baja yang masih menimpa tubuh kedua korban akhirnya selesai setelah berlangsung sekira 45 menit.

Pada saat gulungan baja diangkat, terlihat anggota tubuh korban yang sudah hancur, berserakan di sekitar lokasi.

Setelahnya warga bersama petugas lalu memasukkan anggota tubuh yang berserakan ke dalam kantong jenazah.

Adapun jenazah korban yang berhasil dievakuasi pertama kali yakni Sukroni yang disusul Deriawan.

Cipratan darah dari tubuh kedua korban terlihat mengotori sebuah truk yang jaraknya beberapa meter dari jatuhnya gulungan baja.

“Ada dua (gulungan baja), yang satu 19 ton, dan yang jatuh ke bawah 25 ton. Korban meninggal disebabkan kejatuhan gulungan baja yang berat 25 ton. Kita lidik (penyebab jatuhnya gulungan baja) dulu," kata Sigit.

Sementara itu, warga sekitar lokasi kejadian mengaku sempat melihat adanya jantung di sekitar lokasi.

Baca Juga : Witan Sulaiman: Anak Tukang Sayur dari Palu yang Jadi Pahlawan Kemenangan Timnas U-19 Atas UEA

Seorang saksi mata, Imam (27) menceritakan dirinya sempat melihat seperti organ tubuh korban yang berserakan di sekitar lokasi usai tertimpa gulungan baja seberat 25 ton tersebut.

"Pas saya mundur, saya melihat di dekat kaki saya, kayak ada jantung gitu," ungkap Imam melansir Warta Kota.com.

Sebelumnya Imam mengaku sempat mendengar suara dentuman keras saat gulungan baja itu terjatuh.

Namun ketika itu Imam mengira bahwa bunyi tersebut berasal dari sebuah mobil yang terjatuh.

"Waktu itu saya kira ada mobil jatuh, eh pas saya deketin ke lokasi ternyata ada yang ketimpa itu (gulungan baja)," kata Imam.

Menurut Imam, di lokasi itu memang sering dijadikan warga sekitar untuk sekadar tempat nongkrong.

Begitupun halnya dengan sopir truk pengantar barang sembari menunggu jadwal pengangkutan.

"Kan di sini kebetulan adem juga, makanya dipakai tempat nongkrong. Tapi kalau kejadian kayak begini, baru pertama kali," ungkapnya. (Damanhuri)

(Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Cerita Warga Lihat Organ Tubuh Korban Dekat Kaki Usai Gulungan Baja 25 Ton Jatuh Dari Jalan Layang)

Baca Juga : Fahmi Bo Terserang Stroke Saat Mandi, Ini yang Sebabkan Orang Sering Terserang Penyakit Mematikan Saat Mandi

Artikel Terkait