Penulis
Intisari-online.com –Mendengar kata Sangiran mungkin selalu identik dengan museum prasejarah, yang erat kaitannya dengan manusia purba.
Hal itu memang tidaklah salah, namun di balik penemuan-penemuan prasejarah di kawasan tersebut ada sejarah geografis yang mungkin hanya diketahui oleh segelintir orang saja.
Salah satunya adalah, kisah mengenai Sangiran yang konon pada masa lalu, kawasan tersebut diyakini adalah lautan.
Mungkin jika Anda melihatnya langsung kesana, hal itu sangatlah tidak masuk akal mengingat kawasan tersebut bisa dikatakan sangat jauh dari lautan.
Baca Juga : Museum Sangiran, Menyusuri Jejak Manusia Purba
Untuk itulah reporterIntisari Onlinemengunjungi langsung kawasan Sangiran pada Minggu (14/10/2018), untuk mencari tahu kebenaran mengenai kisah tersebut.
Dalam penelusuran di kawasan Museum Purbakala Sangiran, seorang tour guide senior dari Sangiran bernama Tanto (65) mencoba memberikan wawasannya.
Dalam wawancara tersebut, Tanto menjelasakan bahwa cerita mengenai masa lalu Sangiran bahwa dulunya laut, memang benar adanya.
Tanto mengatakan, "Memang benar jika Sangiran itu dulunya adalah laut," katanya.
Baca Juga : Cerita Perempuan Yadizi: Takut Pulang karena Malu Pernah Jadi Tahanan dan Budak Seks ISIS
"Banyak hal yang menunjukkan bahwa, kawasan Sangiran ini memang dulunya laut," Tanto menambahkan.
Masih dari sumber yang sama, Tanto mengatakan bukti nyata yang menunjukan bahwa kawasan ini dulunya laut adalah ditemukannya fosil hewan purba yang diduga habitat aslinya adalah di laut.
"Disini itu dulu banyak ditemukan hewan laut, misalnya kerang, ikan laut bahkan gigi hiu purba juga ditemukan," Tanto menambahkan.
Tak hanya bukti penemuan sejarah, Tanto juga menambahkan bahwa beberapa perairan di kawasan Sangiran memiliki rasa asin yang khas sepertiair laut.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Selain, apa yang dikatakan Tanto, reporterIntisari Onlinemenelusuri beberapa kawasan yang disebut sebagai sumber mata air asin.
Dalam penelusuran tersebut memang ditemukan sebuah perairan kecil berukuran kurang lebih setengah meter.
Uniknya, ketika dicicipi memang air dalam genangan tersebut memiliki cita rasa asin dan berbeda dengan perairan pada umumnya.
Karena masih penasaran dengan cerita Sangiran yang dulunya laut, Intisari Online juga menemui seorang warga di sekitar sumber mata air tersebut.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Dalam penelusuran, kami bertemu dengan Yuli seorang pemuda desa Sangiran yang tinggal kurang lebih 10 meter dai lokasi mata air.
Ketika ditannya mengenai kebenaran mata air asin dan sejarah geografis bahwa Sangiran dulunya laut, Yuli juga membenarkan kabar tersebut.
"Cerita bahwa sangiran dulunya laut memang benar, soalnya banyak hewan-hewan laut yang dulu ditemukan di kawasan sini." kata Yuli.
"Hewan-hewan laut yang bisa ditemukan di sini itu biasanya ikan yang diduga berasl dari laut, soalnye bentuknya beda." tambahnya.
"Selain ikan dan kerang, juga ada beberapa fosil kepiting yang dulu ditemukan, tapi beberapa diantaranya sudah diamankan museum," tutupnya.
Selain itu Yuli juga mengatakan bahwa sumber mata air asin itu juga kerap dikunjungi mahasiswa yang ingin menelitinya.
Selain itu, Yuli juga menambahkan bahwa kawasan ini juga terkadang dikunjungi oleh turis yang awalnya berkunjung ke Sangiran.
Karena rasa penasaran dengan sumber mata air asin tersebut, maka terkadang ada turis yang datang ke sumber mata air asin tersebut.