Penulis
Intisari-Online.com - Jakarta, 21 Oktober 2018 - National Geographic Indonesia kembali mendatangi Kawasan Bebas Kendaraan di Jalan MH. Thamrin dalam misi menyosialisasikan gerakan #SayaPilihBumi, berkolaborasi dengan Trash Hero Jakarta dan Beach Clean Up Jakarta.
"Tidak membuang sampah sembarangan merupakan hal mendasar yang paling sederhana dapat dilakukan, serta mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai."
"Keresahan atas jumlah sampah plastik di Indonesia sebanyak 1,29 juta metrik ton menjadi pukulan tersendiri."
"Memulai sikap peduli dari diri sendiri adalah langkah berani dalam berkomitmen untuk Bumi yang lebih baik," ungkap Dicky Wahyudi Lubis, Community Specialist National Geographic Indonesia.
Baca Juga : Wanita Ini Nekat Terjun Ke Sumur Bersama 5 Anaknya, Alasan di Baliknya Bikin Merinding
Sebanyak 105 kilogram peserta #SayaPilihBumi berhasil mengumpulkan sampah plastik yang tersebar di jalur Sarinah hingga Bundaran HI.
Perilaku penduduk jantung ibu kota ini ditemui masih terdapat permasalahan mendasar akan sikap acuh terhadap lingkungan.
Kemasan botol minuman, sedotan plastik, wadah makanan plastik dan puntung rokok masih menghiasi jalur Kawasan Bebas Kendaraan.
Theresia (31), salah satu peserta gerakan #SayaPilihBumi yang dalam kesehariannya telah menerapkan pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai.
Baca Juga : Marcus/Kevin dan 4 Pebulutangkis Nomor 1 Dunia Lainnya Juara Denmark Open 2018
Bagi Theresia, plastik memang masih menjadi kebutuhan sehari-hari bagi sebagian orang.
Masih banyak yang belum teredukasi dengan baik dan belum bijak dalam menggunakannya.
Bahkan di Kawasan Bebas Kendaraan ia melihat, masih terdapat kesulitan pada masyarakat dalam membedakan antara tempat sampah dan pot tanaman.
Mereka tidak hanya membuang sampah di jalanan, pot tanaman yang seharusnya memberi napas untuk kota saja dicemari.
Baca Juga : Daftar Kerugian Arab Saudi Akibat Kasus Hilangnya Jurnalis Jamal Khashoggi
Masih banyak orang berpikir bahwa sampah plastik akan menghilang, nyatanya kita hanya memindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sehingga sebagai negara peringkat dua pengumpul sampah plastik setelah Cina, gerakan #SayaPilihBumi menjadi langkah awal dalam mengedukasi masyarakat atas bahaya penggunaan kemasan plastik sekali pakai.
Dengan harapan melalui kekuatan ilmu pengetahuan dan kepedulian, masyarakat akan mengubah perilakunya untuk peduli terhadap lingkungan.
Didi Kaspi Kasim, Editor Chief of National Geographic Indonesia menyampaikan, Bumi sudah sangat membutuhkan kita untuk segera mengubah perilaku.
Baca Juga : Monyet-monyet Ini Dilaporkan ke Polisi Setelah Merajam Pria 72 Tahun Hingga Meninggal
Ini bukanlah hal yang mudah, tapi rasanya kita sepakat bahwa kita akan memulainya.
Bumi atau plastik adalah pertanyaan yang harus kita suarakan dengan lantang ke seluruh insan.
Kembali terhadap pertanyaan Bumi atau Plastik? #SayaPilihBumi.