Penulis
Intisari-online.com - Saat ini mungkin kendaraan konvensional mulai tergantikan dengan adanya transportasi online.
Pasalnya, dengan transportasi online, penumpang tak perlu bingung menunggu lama untuk memesan kendaraan.
Bahkan dengan segera penumpang bisa mendapatkan tumpangan, hanya dengan menggunakan aplikasi online ini.
Meski menawarkan kemudahan, ada beberapa kasus yang cukup memilukan, salah satunya dialami oleh seorang wanita asal Amerika ini.
Baca Juga : Link Live Streaming RCTI Indonesia U-19 Vs Chinesse Taipei, Malam Ini
Melansir dari DailyMirror, pada Rabu (17/10/2018), peristiwa ini dialami oleh seorang wanita yang tak disebutkan namanya dalam sebuah laporan.
Wanita ini mengaku memesan transportasi online melalui aplikasi Uber, sayang nasibnya berakhir sial.
Ia duduk di belakang sebelum akhirnya tertidur, di tempat duduknya lalu suatu ketika wanita ini terbangun dan menemukan supir taksi mencoba menyentuh payudaranya.
Sontak, wanita ini melakukan respon untuk mengambil ponsel dan segera menelpon petugas, sayang aksinya ini dihalau oleh supir taksi tersebut.
Baca Juga : Kanada Memberlakukan Legalisasi Ganja, Orang-orang Malah Berbondong-bondong Membelinya
Korban kemudian di turunkan di sisi Interstate di Connecticut, sebelum ia mencapai lokasi tujuannya di Massachusetts, wanita ini juga dikenakan tarif 1.047 dolar AS (sekitar Rp15 juta).
Setelah kejadian tersebut, ia melaporkannnya pada pihak berwajb, dan akhirnya sopir taksi yang diketahui bernama Harbir Parmar (24) menjadi tertuduh.
Ia ditangkap oleh petugas dengan tuduhan penculikan, penipuan tarif, menurut laporan media AS.
Menurut laporan, Parmar menjemput wanita tersebut pukul 11.30 waktu setempat, menggunakan mobil Toyota Highlander.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Kemudian, ia mencoba melakukan tindakan asusila namun wanita tersenbut menolak dan akhirnya Parmar kembali duduk di kursi depan.
Hingga akhirnya dua jam setelah perjalanan, ia diturunkan pada pukul 2 pagi waktu setempat, dan selanjutnya memanggil taksi lain untuk pulang.
Geoffrey Berman, jaksa Amerika Serikat, mengatakan,"Tidak seorang pun, pria atau wanita, harus takut akan serangan seperti itu ketika mereka hanya menyewa layanan mobil." seperti dikutip dari menurut New York Times.
James O'Neill, komisaris polisi New York, menambahkan "Perilaku individu ini jauh melampaui upaya perusahaan berbagi-tumpangan untuk merevisi kode etik mereka dan memberi penekanan kuat pada pemeriksaan latar belakang pengemudinya."
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Parmar telah dilarang bekerja untuk Uber dan perusahaan mengatakan pihaknya telah sepenuhnya bekerja sama untuk penyelidikan kasus tersebut.