Penulis
Intisari-Online.com – Seorang ibu muda rela punggungnya 'babak belur' alias memar.
Tapi bukan karena dihajar orang, perempuan ini menggunakan tubuhnya untuk melindungi bayi perempuannya dari hujan es saat badai besar melanda Queensland, Australia.
Dikutip dari laman Independent, saat badai terjadi, Fiona Simpson sedang mengemudi di jalanan Queensland selatan, pada Kamis, 11 Oktober 2018 lalu.
Baca Juga : Tim Medis Tak Kuasa Menahan Tangis Ketika Melihat Bayi 'Membangunkan' Ibunya yang Koma Selama 23 Hari
Hujan es dengan bongkahan es sebesar bola tenis menghancurkan jendela mobilnya.
Hal ini membuat Fiona memasang tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi putri kecilnya.
Fiona memposting gambar-gambar kondisi punggungnya yang mengerikan di facebooknya.
“Saya telah belajar pelajaran hari ini, untuk tidak pernah mengendarai badai hujan es!” Tulisnya di bawah fotonya.
“Saya melindungi bayi saya dengan tubuh saya untuk menghentikannya dari cedera parah. Seluruh punggung, lengan dan kepala saya sangat memar. Saya sangat lega karena putri dan nenekku baik-baik saja." tambahnya.
Begitu Fiona membuka pintu mobilnya karena hujan lebat, ia mendengar dentuman keras dan menyadari jendela belakang mobilnya – tempat putrinya duduk – hancur oleh es.
Fiona dan putrinya lantas dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Baca Juga : Warga Korsel: 'YouTube Down Tidak Masalah, Sebab Kami Lebih Suka Gunakan Naver TV'
"Itu sangat menakutkan tetapi tidak ada waktu untuk takut ... Itu semua terjadi begitu cepat," katanya kepada penyiar ABC Australia.
Begitu badai reda, Fiona lantas mengemudikan mobilnya ke rumah terdekat untuk dapat menghubungi ambulans.
"Aku hanya seorang ibu , kamu melakukan apa saja untuk melindungi anakmu tidak peduli apa, bahkan dengan nyawamu sendiri dan aku akan melakukannya lagi," Fiona mengingat betapa jika ia tidak melakukan tindakan itu, ia mungkin akan kehilangan putrinya.
Badai besar telah menyapu Queensland dan membuat sejumlah tornado yang melanda bagian timur laut Australia.
Baca Juga : Jangan Terlewat! Ini Jadwal Piala AFF 2018 Fase Penyisihan Grup
Badai disertai hujan es besar, angin kencang hingga mencapai 60mph telah menyebabkan kerusakan luas, menumbangkan pohon dan jaringan listrik.
Di beberapa daerah hujan sebanyak 100mm turun dalam waktu kurang dari 24 jam.
Banjir bandang juga terjadi, di mana pihak berwenang mengatakan telah menerima lebih dari 300 panggilan meminta bantuan.
Para peternak juga melaporkan hewan ternak mereka seperti ayam mati, sementara yang lain harus menerima bangunan rumah dan peternakan mereka mengalami kerusakan.
Baca Juga : Suku di Indonesia Ini Pernah Miliki Tradisi Penggal Kepala Manusia untuk Mas Kawin