Penulis
Intisari-Online.com -Proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah dihentikan pada Kamis (11/10/2018).
Keputusan ini diambil oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pemimpin penanganan korban gempa dan tsunami Sulteng yang ditunjuk Presiden Joko Widodo setelah rapat koordinasi yang melibatkan Gubernur Sulawesi Tengah, pemda setempat, BNPB, Badan SAR Nasional (Basarnas), perwakilan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, hingga masyarakat setempat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan alasan diberhentikannya proses evakuasi dan pencarian korban seperti berpotensi membawa penyakit, sudah diperpanjang dan warga telah ikhlas.
Walau demikian, kiriman bantuan masih berdatangan, termasuk dari negara tetangga, malaysia.
Senyum manis terukir di wajah warga dengan hadirnya 10 truk Malaysia di jalanan Kota Palu di atas reruntuhan bangunan kemarin (16/10/2018).
Senyum itu memiliki banyak makna, tetapiintinya hampir sama.
Truk Malaysia membawa muatan berupa barang kebutuhanantara lain 3.000 paket makanan, 2.000 paket kebersihan, 2.000 paket shalat berisi sajadah dan mukena, susu bayi, susu ibu hamil, popok bayi dan pembalut.
Baca Juga : Unggah Foto di Bak Mandi dengan Celana Kolor, Menpora Malaysia Banjir Kritikan Netizen
Tentunya, bantuan ini tiba tepat pada waktunya.
Truk yang membawa pasokan dengan aman tiba di Palu setelah menempuh perjalanan lebih dari 900 kilometer dari Makassar dengan perjalanan sekitar 37 jam.
Semua barang-barang bantuan ini akan didistribusikan sepenuhnya kepada korban gempa dan tsunami di daerah Palu hari ini.
Baca Juga : Pemerintah Filipina Bakar 4 Kontainer Bantuan untuk Korban Yolanda, Apa Alasannya?