Kisah Hidup Suzanna: 'Mati pun Saya Ikhlas dan Rela, Asal...'

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Suzzanna harus mengalami kejadian pahit yang beruntutn yaitu perceraian dengan Dicky Suprapto serta kematian putra tunggalnya, Arry.

Intisari-Online.com - Siapa yang tak kenal Suzanna? Ratu film horror legendaris yang namanya terus terukir di dunia hiburan meski raganya kini telah tiada.

Suzanna meninggal pada 15 Oktober 2008 silam dan menurut kabar yang beredar penyebab meninggalnya karena menderita komplikasi diabetes melitus.

Dan kini, mencoba mengulang film-film horor laris Suzzanna, rumah produksi Soraya Intercine Films memproduksi film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur yang diperankan oleh Luna Maya sebagai Suzzanna.

Kesuksesan film-film Suzzanna tentu tak lepas dari perjuangan dan kisah hidup Suzzanna.

Baca Juga : Suzanna Sakit Diabetes dan Meninggal Usai Minum Susu di Malam Hari, Bahayakah Susu bagi Penderita Diabetes?

Salah satu kisah hidup Suzzana ini pernah ditayangkan dalam Tabloid Nova Edisi No. 25/I/14 Agustus 1988.

Suzzana adalah orangsenang dianggap identik dengan jenis film yang dibintanginya: penuh misteri!

Begitu jarangnya ia mau diajak bercakap oleh wartawan.

Dan "alergi"nya Suzzanna (46) pada wartawan bukan saja sejak ia akrab dengan aktor muda Clift Sangra.

Baca Juga : 7 Fakta di Balik Kematian Saleem Iklim Penyanyi Suci Dalam Debu

Namun sejak ia harus mengalami kejadian pahit yang seakan beruntun datangnya.

Yaitu perceraiannya dengan Dicky Suprapto serta kematian putra tunggalnya, Arry.

Tapi masalah yang pertama katanya, tak terlalu mengganggu batinnya.

Justru pukulan berat ia rasakan ketika Arry yang masih muda dan tampan itu, tewas.

Dan Susi, nama kecil ibu beranak dua ini, tak bisa lagi menahan air matanya ketika bicara soal Arry.

"Sampai kapan pun, saya tak akan pernah bisa melupakan peristiwa yang merenggut nyawa Arry."

"Ditinggal suami, nggak berat buat saya. Tapi ditinggal mati anak secara tak wajar, itulah yang menggoncangkan batin saya. Sampai kini," katanya bersungguh.

Sejak itulah, kata Susi, ia seperti tak tahu, untuk apa hidupnya ini.

Baca Juga : Begini Misteri Bahu Laweyan, si 'Pemangsa' Pasangan Hidupnya Sendiri

Hanya tanggung jawabnya sebagai ibu dari putri tunggalnya saja, Kiki Maria, yang membuatnya memaksakan diri untuk tegar.

"Sebetulnya saya ini rapuh sekali. Saya cengeng," ujarnya disela isaknya.

Dan seperti bicara pada dirinya sendiri, ia berkata lirih, "Kalau Kiki sudah menikah, berarti saya tak punya beban lagi. Mati pun saya ikhlas dan rela. Saya hanya mau melihat Kiki menikah dengan suami pilihan Tuhan."

Perasaan Kiki pula yang dijaga Susi hingga ia seperti menjauh dari para nyamuk pers dan masyarakat luas.

Tulisan wartawan, katanya, sebagian besar hanya berisi fitnah dan hinaan.

"Kalau saya tak punya anak, nggak apa-apa. Tapi saya kan punya Kiki. Terkadang ia sampai minder akibat berita-berita gencar tentang saya."

CIUMAN

Berita gencar itu, tak lain yang menyangkut hubungannya dengan Clift yang saat itu usianya 23 tahun lebih muda.

Baca Juga : Hanya Ada Satu Raja di Hutan, Ini Alasan Khabib Bisa Kalahkan Mayweather

Tentang yang satu ini, Suzzanna benar-benar pandai mengelak.

"Tentang perkawinan? Oh... Itu rahasia pribadi dong. Anda mau bilang saya sudah kawin atau belum, mau ditulis kumpul kebo kek, terserah. Saya nggak tersinggung kok. Kita kan punya jalan hidup sendiri-sendiri."

Sementara Clift berkata, "Kami pacaran sejak 18 Mei 1983, usai pembuatan film perdana saya, Sangkuriang."

Dan soal pacaran ini, tambah Clift, terungkap gara-gara ia mencium Susi saat sedang mengisi suara untuk film itu.

"Saya nggak tahu kalau saat itu ada wartawan yang melongok ke tempat dubbing. Dia melihat lalu menanyakan pada sutradara. Besoknya berita itu muncul. Tapi saya nggak mau bantah karena berita itu memang benar."

Tak malu berciuman di muka orang? "Ngapain malu sama orang? Kalau kami mau ciuman, ya ciuman saja," ujar anak bungsu dari 11 bersaudara ini.

Kenapa ia tertarik pada Susi? "Pokoknya banyak hal menarik dari Susi yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata," ujar pemuda yang mengaku tengah menyusun skripsi di Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia ini. Ia juga baru diwisuda di ABA.

Baca Juga : Jack Ma Akan Bangun Sekolah Pengusaha di Indonesia, Ini Alasan dan Tujuannya

"Susi yang mendorong saya untuk sekolah terus. Ia tak mau kalau saya cuma punya ijazah SMA," ujar Clift yang selalu setia menemani Susi shooting film.

ANAK

Karena ke mana-mana selalu berdua, berarti Clift tinggal serumah dengan Susi?

"Itu rahasia perusahaan, Bang! Kalau saya bilang tinggal di rumah Susi, nanti dibilang sudah kawin. Tahunya, kawin saja belum. Yang jelas, sejak kami pacaran, kemana-mana selalu berdua."

Dan Susi dengan sengit berujar, "Rumah saya di Kebayoran bersebelahan dengan kelurahan dan dekat kantor polisi. Mereka kan malu kalau warganya kumpul kebo."

Lalu sambil tersenyum, Susi menambahkan, "Nah, penjelasan ini sebenarnya merupakan jawaban saya."

Jadi benar sudah menikah? Pemeran utama film mistik Santet yang kini tengah digarap itu pun membisu tak mau menjawab.

Menurut Clift yang memiliki tinggi badan 185 cm dengan bobot 100 kg saat itu, hubungannya dengan Susi justru dapat dukungan dari keluarganya maupun keluarga Susi.

Baca Juga : 1 Tahun Meninggalnya Choirul Huda: Pelajaran Tentang Hypoxia dan Penanganannya

"Mereka tidak melarang kok. Malah menganjurkan agar kami terus memperat hubungan," ujarnya dengan mata berseri.

Disinggung soal rencana mereka untuk memperoleh anak, mereka mengaku selalu pasrah. "Dapat syukur, nggak dapat ya nggak apa-apa. Yang penting hubungan kami tetap langgeng. Saling pengertian saja," katanya.

Misteri Susi yang sudah main film sejak usia 15 tahun ini, nampaknya akan tetap merupakan teka-teki yang sulit dipecahkan.

Ia yang dikenal main secara "berani" dalam Nyi Blorong agaknya tak akan pernah mau orang lain mengetahui isi hatinya.

Begitu pula Clift. Sambil tertawa-tawa, pemuda ini berkata, "Kalau Anda menulis, Suzzana dan Clift kawin, itu hak Anda kok. Saya nggak mbantah, saya nggak marah!" (Yan Louhenapessy)

Baca Juga : Gamal Abdul Nasser (1): Jiwa Pemberontaknya Sudah Terlihat Sejak Kecil

Artikel Terkait