Find Us On Social Media :

Kisah Mati Suri Bunda Ranie dan Kekuatan Rohani atas Jasmani

By intisari-online, Selasa, 9 Oktober 2018 | 13:03 WIB

Intisari-online.com - Sebuah pengalaman langka dialami Bunda Ranie, seorang apoteker yang selama 31 tahun mengelola apotek miliknya sendiri.

Kisah ini diceritakan di Gathering KOWAS (Komunitas Warga Senior) bertajuk Souls Journey di Caffe Pandan, Kelapa Gading, Jakarta Utara (6/110).

Pengalaman Bunda Ranie bermula saat dirinya menjalani puasa Syawal pada 19 Desember 2005.

Biasanya, untuk berbuka puasa Bunda Ranie meminum air gula yang disediakan asisten rumah tangganya.

Baca Juga : Pengakuan 3 Orang Setelah Mati Suri: Begini Rasanya Berada di Antara Dunia Nyata dan Alam Baka

Hari itu juga sama. Dia minum dengan sedotan dan seperempat gelas langsung terminum karena haus.

Tak disangka, air yang dikira terbuat dari gula batu ternyata cairan soda api (bahan dasar porstex).

"97 persen lambung saya langsung terbakar. Demikian pula sebagian besar usus. Usus saya tinggal 1-1,5 meter," ucap Bunda Ranie.

Patut diketahui manusia normal memiliki usus sepanjang 9-11 kali panjang badannya.

"Saya sempat mati suri 4 jam."

Ketika mati suri, kata Bunda Ranie, dia seperti melayang dan melihat tubuhnya sendiri di bawah.

Dia menyaksikan dokter menekan-nekan dadanya.

"Saya berteriak-teriak tapi tak ada yang mendengar saya."