Pengakuan Pendiri WhatsApp Bahwa Ia Telah 'Menjual Privasi Pengguna' ke Facebook

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Salah satu pendiri WhatsApp telah mengakui bahwa dia menjual privasi pengguna pada Facebook membeli aplikasi perpesanan seharga 19 miliar dolar.

Intisari-online.com - Pendiri WhatsApp, Brian Acton, memberikan penyataan yang sebelumnya tidak terungkapkan setelah beberapa tahun: menjual aplikasi tersebut.

Melansir dari Daily Mirror pada Kamis (27/9), Acton mengaku memiliki untung besar setelah menjual aplikasi kirim pesannya tersebut pada 2014 lalu.

Dalam sebuah keterangan ia menjelaskan dari hasil penjualan WhatsApp ini menerima setidaknya $19 miliar Rp283 Triliun.

Namun, pernyataannya yang cukup mengejutkan adalah Acton mengaku menjual privasi pengguna pada Facebook setelah ia meninggalkan Facebook pada 2017.

Baca Juga : Terpilih Menjadi Bintang Media Sosial Paling Populer di Irak, Wanita Cantik Ini Malah Ditembak Mati

"Saya menjual privasi pengguna saya untuk manfaat yang lebih besar. Saya membuat pilihan dan kompromi. Dan saya hidup dengan itu setiap hari," katanya pada Forbes.

Acton melanjutkan dengan mengatakan. "Pada akhir hari, saya menjual perusahaan saya, saya untung besar. Saya mengakui itu."

Namun, karena rencana menjalankan iklan bertarget dan pesan komersial muncul, Acton berhenti.

Sebagai akibat karena ia meninggalkan Facebook sebelum sahamnya berhasil diambil alihnya, Acton kalah dengan kerugian sekitar $850 juta (sekitar Rp12,6 miliar).

Baca Juga : Masih Pakai iPhone 3GS atau Ponsel 'Jadul' Lainnya? Anda Segera Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp

Bahkan hal itu memicu reaksi atas kebocoran data pengguna pada Maret 2018 lalu.

Hal itu mengakibatkan sebuah seruan untuk menghapus Facebook, bahkan Acton juga menyumbangkan $50 juta (Rp745 milliar) untuk aplikasi pesan sinyal, sebagai bagian untuk menyaingi WhatsApp.

Kekalahan Acton atas usulannya karena Facebook merencanakan akan memulai bisnis untuk menawarkan dukungan pelanggan ke WhatsApp.

Sebelum akuisisi Facebook, WhatsApp menghasilkan uang dengan membebankan sejumlah kecil uang kepada pengguna untuk berlangganan tahunan.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Setelah jaringan sosial Facebook mengakuisisi WhatsApp, biaya berlangganan telah dihapus.

Rencana bisnis Acton untuk masa depan WhatsApp adalah, mengubahnya menjadi model di mana pengguna ditagih untuk jumlah pesan yang mereka kirim.

Namun, Jumlah yang dibebankan akan sangat kecil, dengan catatan anggaran biaya untuk menjalankan ini juga kecil, tidak seperti penjualan iklan.

COO Facebook Sheryl Sandberg meremehkan idenya, mengklaim itu tidak akan bekerja dalam skala besar, sebabWhatsApp memiliki 1 miliar pengguna bulanan.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Untuk itulah dengan menggunakan iklan yang kemungkinan akan disematkan pada pembaruan status pengguna dirasa lebih menguntungkan daripada strategi bisnis Acton.

Artikel Terkait