Wenseslao Moguel, Pengkhianat Beruntung yang Masih Hidup Setelah Dieksekusi Mati

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Moguel pun ditinggalkan setelah para tentara tersebut yakin bahwa dia telah mati. Setelah prajurit pergi, Moguel ternyata masih hidup dan sadar.

Intisari-Online.com - Sepertinya mustahil seseorang yang telah dieksekusi mati masih bertahan hidup.

Namun, berkat kuasa Tuhan Sang Pembuat Hidup dan Penentu Mati, hal tersebut benar-benar pernah terjadi dalam sejarah.

Pada Maret 1915,Wenseslao Moguel yang saat itu berusia 25 tahun ikut dalam pertempuran di sisi Pancho Villa dalam Revolusi Amerika.

Ketika dia akhirnya tertangkap oleh otoritas Meksiko, dia pun dijatuhi hukuman mati karena menjadi pengkhianat.

Baca Juga : Inilah Bukit Nirbaya, Lokasi Eksekusi Mati Narapidana di Nusakambangan yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri

Hukuman yang dijatuhkan padanya tanpa melalui pengadilan.

Pada 18 Maret, dia pun ditempatkan di depan regu tembak yang terdiri dari 9 tentara.

Para tentara diperintahkan untuk menembaknya, dan 9 peluru pun berhasil menembus tubuh Moguel.

Seorang petugas membuat tembakan pungkasan ke arah kepala dan Moguel pun ditinggalkan setelah para tentara tersebut yakin bahwa dia telah mati.

Baca Juga : Inilah Daftar 10 Ponsel Teratas Minggu Ini: Xiaomi Tergusur dan Samsung yang Jadi Jawara

Setelah prajurit pergi, Moguel ternyata masih hidup dan sadar.

Dia merangkak pergi dan mencari bantuan.

Setelah merangkak tiga blok jauhnya, di gereja SaintJames Apostle di pusat kota Santiago Tequixquiac, dia ditemukan oleh seorang jemaat.

Jemaat itu kemudian merawatnya sampai dia sembuh.

Baca Juga : Masukkan Garam ke Sampo dan Rasakan Tiga Manfaat Langsungnya Ini

Setelah sembuh, Moguel mendapat julukan 'El Fusilado' yang berarti 'yang dieksekusi'.

Tahun 1937, Moguel tampil di Ripley's Believe It or Not!, sebuah acara radio di Cleveland, Ohio.

Meskipun wajahnya rusak akibat tembakan peluru, dia masih hidup sampai usia 25 tahun dan meninggal di Meksiko pada tahun 1975.

Dua abad sebelumnya, pada 1740 di Inggris, seorang remaja William Duell bersama empat orang lainnya juga dijatuhi hukuman mati setelah memperkosa, memukul dan membunuh seorang wanita di Acton, London.

Mereka digantung dan mayat mereka dibawa ke kampus untuk dijadikan praktik calon dokter.

Setelah sekitar 10 menit, seorang perawat mendengar rintihan di mana Duell terbaring.

Duell pun dirawat sampai kondisi tubuhnya membaik, namun dia tidak lagi ingat tentang kejahatan dan hukuman gantungnya.

Karena kesembuhannya, hukumannya pun dibatalkan.

Baca Juga : Kisah Nyata Cerita Cinta Pasangan Suami Jakmania-Istri Bobotoh, 'Bikin Ogah Tawuran'

Artikel Terkait