Cerita Dari Gunung Kemukus, Ini Makna Ziarah Dan ‘Ritual Seks’ Di Sana Menurut Warga Sekitar

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Menguak pandangan masyarakat sekitar Gunung Kemukus mengenai ziarah hingga ritual seks di kawasan tersebut.

Intisari-online.com - Gunung kemukus merupakan salah satu cagar budaya yang terletak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Sumberlawang.

Kawasan ini telah lama menjadi situs budaya.

Meski begitu, banyak pandangan "negatif" dari masyarakat, sebab tempat ini justru menjelma menjadi kawaan prostitusi terselubung.

Namun, hal itu sudah menjadi rahasia umum mengingat beberapa waktu lalu sempat terjadi ‘gegeran besar’ ketika kawasan Kemukus diwartakan secara internasional.

Menurut kepercayaan yang beredar luas di masyarakat, beberapa peziarah datang dengan maksud untuk meminta rezeki atau “pesugihan”.

Baca Juga : Politisi Ini 95 Kali Ikut Pemilihan dan 95 Kali Pula Telan Kekalahan, Tapi Dia Tetap Nekat Ikut Lagi!

Lalu, setelah melakukan kunjungan ziarah, pengunjung yang bertemu dengan lawan jenis di lokasi biasanya melakukan ritual dengan berhubungan intim.

Meski demikian pandangan tersebut terus berkembang di masyarakat dan hingga kini tempat tersebut justru dijadikan tempat prostitusi dan tempat hiburan dll.

Kendati demikian, seperti itulah potret kehidupan di kawasan tersebut, berdasarkan pantauan Intisari Online di lokasi Gunung Kemukus.

Namun, beberapa penduduk menyangkal budaya yang sudah disalahartikan itu. Salah satunya adalah Mbah Parjan yang sudah tinggal di sana ejak 1986.

Baca Juga : Ini 6 Tanda Tubuh Kita Telah Mengonsumsi Garam Terlalu Banyak

Mbah Parjan sendiri merupakan salah satu penduduk asli yang tinggal di Dukuh Kedung Nguter, Sumberlawang. Ia menceritakan pemahamannya mengapa muncul persepsi masyarakat seperti itu.

"Dulu, Pangeran Samudro itu kan pernah bilang orang berziarah itu datanglah dengan cinta ibarat seperti sama pacar," ujar Mbah Parjan.

Artinya, menurut Mbah Parjan, seorang peziarah yang datang ke Gunung Kemukus harus dengan hati dan penuh cinta layaknya mencintai kekasihnya.

Menurut pandangan Mbah Parjan, pada dasanya orang ziarah itu punya tujuan dan maksud baik yaitu berkirim doa pada orang yang meninggal.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Namun pemahaman orang-orang yang datang ke makam Pangeran Samudra sebagian adalah untuk meminta berkah dari makam itu sendiri.

Menurut versi mbah Parjan, hal itu memang benar, namun dia menjelasakan, “Ya, pada dasarnya kan orang ziarah itu datang untuk mendoakan orang yang sudah meninggal.”

“Niat itu sebenarnya baik, ziarah kan pada dasarnya kirim doa, nah dengan mendoakan orang meninggal itu tentunya akan mendapat balasan baik dari yang maha kuasa,” tambahnya.

Namun, "Yang salah kan orang-orang datang ke sini untuk meminta pesugihan dan meminta pada makam itu yang salah.” tutupnya.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Artikel Terkait