Find Us On Social Media :

Adi Pramudya, Sarjana Teknik yang Banting Setir Jadi Petani, Kini Kaya Raya

By Masrurroh Ummu Kulsum, Senin, 24 September 2018 | 18:15 WIB

Intisari-Online.com – Setiap tahun di tanggal 24 September, Hari Tani Nasional diperingati.

Hari ini ditandai sejak tahun 1960, Presiden Indonesia Soekarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA 1960).

Dalam kebijakan UUPA mengatur tentang hak-hak dan kewajiban kaum tani, mengatur hak atas tanah, hak atas sumber-sumber agraria untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran petani dan bangsa.

Sementara itu penetapan Hari Tani Nasional baru diputuskan berdasarkan keputusan Presiden Soekarno tanggal 26 Agustus 1963 No 169/1963 yang menandakan pentingnya peran dan posisi petani sebagai entitas bangsa.

Baca Juga : Kisah Bule Cantik Asal Ceko yang Jadi Mualaf dan Menikah dengan Seorang Petani Asal Banjarnegara

Meski telah ditetapkan betapa pentingnya peran dan posisi petani sebagai entitas bangsa, petani masih saja dianggap sebagai profesi yang dipandang sebelah mata.

Terutama bagi kaum muda.

Hal ini sejalan dengan data BPS tahun 2015 yang disampaikan oleh Ketua Pemuda Tani HKTI Rina Sa'adah dalam acara rakornas pemuda tani HKTI di Jakarta (28/3/2018) seperti dikutip dari koranmetro.com.

Rina menyebut, di tahun 2015 sektor pertanian didominasi oleh petani dengan usia lanjut.

Kelompok petani usia di bawah 34 tahun hanya berjumlah 3,36 juta atau hanya 12,85%, dari total 26,14 juta rumah tangga petani. Selebihnya adalah petani dengan usia 34 tahun ke atas.

Meski sedikit, nyatanya masih ada sosok-sosok pemuda yang memilih berprofesi sebagai petani dan tidak malu.

Sebut saja Adi Pramudya, pemuda 25 tahun asal Pati, Jawa Tengah, yang memilih untuk menjadi petani rempah.

Jangan dikira Adi adalah anak seorang petani atau kuliah jurusan pertanian ya, ia adalah seorang sarjana tehnik industri di sebuah universitas swasta di Kota Depok.