Tak Terima dengan Sanksi yang Diberikan AS, China Panggil Perwakilan AS

Moh. Habib Asyhad

Penulis

China ingin menyampaikan protes keras atas sanksi ekonomi yang diajukan Washington atas pembelian jet tempur dan rudal darat-ke-udara dari Rusia.

Intisari-Online.com - Tak terima dengan sanksi yang dijatuhkan AS, China memanggilperwakilan dari AS.

China ingin menyampaikan protes keras atas sanksi ekonomi yang diajukan Washington atas pembelian jet tempur dan rudal darat-ke-udara dari Rusia.

Kementerian Pertahanan China mengatakan AS tidak punya hak untuk ikut campur dalam kerja sama militer China dengan Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan China mengatakan, "Kami menuntut AS segera memperbaiki kesalahan dan mencabut sanksi, jika tidak AS harus menanggung konsekuensinya."

Baca Juga : Jika Tak Segera Cabut Sanksi Militernya, China Pastikan AS akan Tanggung Akibatnya

Kementerian Luar Negeri mengatakan telah memanggil Duta Besar AS untuk China, Terry Branstad.

Huang Xueping, wakil kepala komisi untuk kerjasama militer internasional, juga telah memanggil atase pertahanan AS pada Sabtu malam (22/9).

Huang mengatakan, "Militer China memiliki hak untuk mengambil tindakan penanggulangan lebih lanjut."

Sebelumnya, Washington mengatakan bahwa pembelian senjata dariRosoboronexport (eksportir senjata utama Rusia) melanggar Undang-undang 2017.

Baca Juga : Ingin Buang Air Besarmu Lancar Jaya, Pijatlah Bagian Tubuh Ini

Undang-undang tersebut dimaksudkan untuk menghukum Rusia karena ikut campur dalam pemilihan umum AS dan kegiatan lainnya.

Tindakan pembelian senjata itu memicu larangan visa di Departemen Pengembangan Peralatan China dan direktur Li Shangfu, larangan transaksi dengan sistem keuangan AS dan memblokir semua properti yang melibatkan yuridiksi AS.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan kantor Li membuat 'transaksi signifikan' yang melibatkan pembelian pesawat tempur Su-35 pada tahun 2017 dan peralatan rudal darat-ke-udara S-400 tahun ini.

AS berkata bahwa sanksi-sanksi yang dijatuhkan sebenarnya untuksemakin membebankan biaya pada pemerintah Rusia.

Hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas tindakan-tindakan buruk Rusia.

AS akan terus mendesak semua negara untuk membatasi hubungan dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia.

Rusia menolak sanksi itu dan menyebut sanksi tersebut sebagai langkah tidak adil untuk melemahkan Rusia sebagai pengekspor senjata utama.

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia memandang sanksi yang diberikan AS sebagai upaya untuk merusak daya saing ekspor senjata Rusia dan bersumpah akan membalasnya.

Baca Juga : Dengan 5 Bahan Alami Ini, Sakit Gigi Tak Tertahan Reda dalam 1 Menit

Artikel Terkait