Find Us On Social Media :

Di Balik Kemegahannya, Kota New York Ternyata Dibangun di Atas Makam Budak Afrika

By Afif Khoirul M, Jumat, 21 September 2018 | 18:15 WIB

Intisari-online.com - Di balik gedung-gedung pencakar langitnya yang tinggi dan megah, ternyata terdapat ironi di balik berdirinya kota New York di Amerika Serikat.

Kota ini merupakan salah satu kota yang pernah menghadapi masa suram dengan mendapat kemakmuran dari perdagangan budak Afrika.

Pada masa lalu, New York adalah tempat perbudakan dengan banyak orang Afrika yang diperbudak di kota ini daripada kota lain sebelum Revolusi Amerika.

Selama periode itu, 1 dari setiap 5 penduduk New York diperbudak, dan fakta lain mengungkapkan bahwa 40 persen rumah tangga kolonial di New York memiliki budak.

Karena hal itu New York menjadi salah satu kota terbesar dengan industri perdagangan budaknya, di mana pada waktu itu masih terkenal dengan sebutan New Amsterdam.

Baca Juga : 5 Suku Pemilik Kekuatan Super di Dunia, Salah Satunya Tinggal di Indonesia

Yang juga ironis, para budak banyak yang mati konon dikubur di bawah kota New York.

Jika Anda berjalan sepanjang Chambers Street di Lower Manhattan, di bawahnya ada 20 ribu mantan budak.

Pada saat itu, para budak tidak dapat dikubur di NYC akhirya tubuh mereka di tarik keluar tepat di batas kota dan dimakamkan secara serampangan.

Seiring berjalannya waktu, kota ini tumbuh dan tidak ada yang perpikir tentang apa pun tentang pembangunan tentang fata di bawah kota ini.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Namun, menurut catatan umum, terungkap sejumlah 419 mayat ditemukan pada tahun 1990-an di New York.

Hal ini mengungkapkan sisi suram yang terlupakan di tengah episentrum AS dan kapitalisme global.