Find Us On Social Media :

Nasib Para Pemberontak di Rusia: Hidup dengan Cacat Tubuh atau Mati dengan Cara Tragis

By Tatik Ariyani, Rabu, 19 September 2018 | 21:30 WIB

Intisari-Online.com - Nasib para pembangkang Rusia memang kerap berakhir tragis, baik cacat maupun tewas terbunuh.

Pemimpin negara itu, Vladimir Putin dicurigai berperan dalam kasus pembunuhan para pembelot Rusia, meski dia mengelaknya.

Salah satu pembelot yang bernasib tragis adalah Alexander Litvineko, mantan anggota KGB yang meninggal dalam beberapa minggu setelah minum teh.

Belum lagi para wartawan yang memberitakan hal buruk mengenai Putin, mereka juga bernasib tragis.

Baca Juga : 7 Rahasia Bugar Vladimir Putin, Salah Satunya Bangun Siang dan Sarapan di Tengah hari

Kejadian sama yang melibatkan racun terulang kembali.

Seorang anggota band provokatif tentang kondisi politik Rusia, Pussy Riot, kemungkinan besar diberi racun yang merusak sarafnya, kata dokter.

Pyotr Verilov, warga negara Rusia dan Kanasa, adalah sekutu dekat band tersebut dan dia bekerja sebagai juru bicara.

Dia pingsan di Moskow pekan lalu, kemudian kehiangan penglihatan, kemampuan berbicara, dan kemampuan berjalan, menurut surat kabar Jerman, Bild.

Baca Juga : Demi Gengsi, Pengantin Ini Habiskan Rp1,3 Miliar untuk 13 Gaun dan 5 Pesta Pernikahan

Kondisinya membaik dan tidak lagi dianggap berbahaya untuknya.

Pria berusia 30 tahun ini dikenal karena menerbitkan Mediazona, situs berita online yang berfokus pada pelanggaran hak asasi manusia Rusia.

Setelah pingsan, Verzilov diangkut ke Berlin hari Sabtu (15/9) lalu.