Penulis
Intisari-online.com - Ketika dunia merayakan kematian Escobar sang raja kokain paling tersohor seantero dunia.
Ada pihak-pihak tertentu justru ada yang merasa kehilangannya, tentu saja mereka orang-orang Kolombia serta anak dan istrinya.
Tak bisa disangkal, bahwa Escobar memang orang paling berbahaya, pembunuh, serta kriminal kelas dunia.
Namun, siapa sangka semasa hidup ia juga punya sedikit kebalikan, salah satunya membangun perkampungan kumuh di Kolombia.
Baca Juga : 'Hanya' Terima 1.000 Imigran Yahudi Asal Etiopia, Israel Dianggap Diskriminatif
Setelah kematiannya orang-orang tersebut merasa kehilangan sosok Robin Hood tak hanya itu istri dan anaknya pun juga sama.
Sementara istrinya, Maria Victoria Henao dan putranya mengalami nasib yang sama bahkan mereka terombang-ambing dan tidak diterima di beberapa negara.
Diketahui Victoria Henao menikah dengan Escobar pada tahun 1976 ketika ia masih berusia 15 tahun sedang Escobar berusia 26 tahun.
Perjalanan cinta keduanya juga tidak begitu rumit, terlepas dari kenyataan bahwa keduanya memiliki selisih usia 11 tahun.
Baca Juga : Belum Resmi Rilis, Xiaomi Redmi Note 6 Pro Sudah Bocor, Yuk Intip Sepesifikasi dan Harganya
“karena senyumnya yang nakal dari cara dia memandang.” kenang Henao
“Dia penuh kasih sayang dan manis,” kenangnya di tahun-tahun terakhirnya."
“Kekasih yang hebat.Saya jatuh cinta dengan keinginannya untuk membantu orang-orang dan belas kasihnya atas kesulitan mereka. Kami pergi ke tempat-tempat di mana dia bermimpi membangun sekolah untuk orang miskin. Sejak awal, dia selalu seorang gentleman. ” Tutupnya.
Ketika menggambarkan almarhum suaminya, seolah Henao melihat sosok orang yang jauh dari kata kriminal.
Seolah Escobar adalah sosok yang lembut, berbakti pada keluarga, dan penuh kasih sayang.
Namun, penggambaran tersebut hanyalah sisi lain dari Escobar, pada kenyataan sebenarnya ia adalah raja kokain kelas dunia, gembong narkoba paling ditakuti di masanya, dan pemimpin Kartel Medellin.
Hal itu-pun pada akhirnya harus membuat Henao berurusan dengan pembunuhan, keluarganya yang hancur dan nasibnya yang terombang-ambing.
Setelah kematian Escobar, Henao bersama anak-anaknya diam-diam penuh ketakutan dan meratapi sebuah kehilangan.
Baca Juga : Puasa Asyura Jatuh pada Kamis: Ini 5 Manfaat Luar Biasa Puasa Bagi Tubuh
Ketika polisi Kolombia menyerbu Kertel Medellin dan mengambil segalanya setelah rajanya jatuh, Henao bersama kedua anaknya mengemasi barang-barang mereka.
Mereka mencari tempat yang aman untuk menetap, namun sayang ketika di Jerman dan Mozambik permintaan mereka di tolak.
Namun, akhirnya mereka berhasil menetap di Argentina, di mana mereka secara diam-diam menjani kehidupan secara normal.
Mengganti namanya menjadi Henao Vallejos atau Maria Isabel Santos Caballero.
Lalu, pada tahun 1999 Maria Victoria Henao dan putranya Juan Pablo, ditangkap karena dicurigai melakukan pencucian uang dan dipenjara di Argentina selama beberapa bulan.
Setelah ia bebas, Henao berbicara pada pers mengatakan bahwa mereka ditangkap karena siapa identitasnya, bukan karena apa yang ia lakukan.
"Saya ditangkap dan ditahan di Argentina, namun saya adalah orang Kolombia, istri dari Escobar, mereka menginginkan itu karena Argentina mencoba memerangi perdagangan narkoba" katanya.
Namun, semenjak itu Henao tidak lagi menjadi sorotan, ia lebih memilih hidup sendiri di Argentina untuk mulai meninggalkan kehidupannya di Kolombia.