Find Us On Social Media :

Kisah Dua Bayi Malang yang Diasingkan di Pulau Terpencil Demi Eksperimen Raja

By Tatik Ariyani, Rabu, 19 September 2018 | 09:30 WIB

Intisari-Online.com - Sepanjang sejarah, banyak hal yang harus dikorbankan untuk sebuah eksperimen demi menghasilkan sesuatu yang baru.

Mulai dari tenaga, biaya, bahkan manusia tak segan untuk dikorbankan demi kesuksesan sebuah eksperimen.

Salah satu eksperimen yang melibatkan manusia di dalamnya dilakukan oleh Raja James IV.

Pada 1443, Raja James IV menyetujui sebuah eksperimen 'pengasingan bahasa' yang melibatkan dua bayi untuk diasingkan ke Pulau Inchkeith Skotlandia.

Baca Juga : Kisah Ajaib Bayi yang Dibuang di Selokan Air Penuh Semut Merah: Ia Diberi Nama Grace April

Pulau Inchkeith terletak di Firth of Forth, yang merupakan muara Sungai Forth di Skotlandia.

Menurut catatan sejarah, pulau itu pernah dihuni orang-orang berabad-abad yang lalu, kemudian pulau itu ditinggalkan.

Dalam artikel tentang Urban Ghosts, Alice McGurran menulis, "Itu adalah pulau penting, strategis dan digunakan untuk tujuan militer, dan karena terkena banyak serangan dari abad ke-14 dan terus berlanjut, selama Perang Kemerdekaan Skotlandia sampai Perang Dunia II."

Pulau itu juga pernah digunakan untuk mengasingkan orang-orang yang memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Baca Juga : 'Hanya' Terima 1.000 Imigran Yahudi Asal Etiopia, Israel Dianggap Diskriminatif

Raja James IV dikenal memiliki antusiasme yang tinggi terhadap wawasan ilmiah dan apa pun yang dianggap pengetahuan baru pada masa itu.

Saat itu, dia ingin tahu apakah bayi yang tidak diajarkan berbicara akan mampu mengembangkan kemampuan bahsa mereka sendiri.

Untuk itu, raja memerintahkan dua bayi untuk diasingkan ke Pulau Inchkeith bersama dengan seorang wanita bisu yang akan mengurus kedua bayi tersebut.