Find Us On Social Media :

Kasus Kelahiran Bayi Bermata Satu, Bagaimana Penjelasan Medisnya?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 15 September 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com- Pada Kamis (13/9/2018), bayi bermata satu lahir di Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Kelahiran bayi bermata satu ini membuat masyarakat geger.

"Benar, tadi siang sudah kami lihat. Kondisinya sangat memprihatinkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Mandailing Natal, Syarifuddin Nasution sebagaimana dilansir Tribunnews.com, Jumat (14/9/2018).

Selang delapan jam setelah dilahirkan bayi perempuan itu pun meninggal dunia di RSU Panyabungan.

Baca Juga : 8 Fakta Bayi Bermata Satu di Mandailing Natal, Saat Lahir Tidak Menangis

Namun jika ditilik dari segi medis, kondisi apakah sebenarnya ketika bayi terlahir dengan satu mata?

Dilansir dari Health Line, kondisi ini disebut dengan cyclopia yang terjadi ketika bagian depan otak tidak membelah menjadi belahan kanan dan kiri.

Gejala paling jelas dari cyclopia yakni kepemilikannya pada hanya satu mata.

Bayi dengan cyclopia biasanya juga tidak memiliki hidung, tetapi pertumbuhan mirip hidung kadang berkembang di atas mata saat bayi dalam kandungan.

Baca Juga : Ironi Kota Terkaya di Dunia - Penduduk Miskin Terpaksa Tinggal dalam Kamar Serupa Kandang Hewan

Cyclopia sering menyebabkan keguguran atau kematian setelah dilahirkan.

Ini dikarenakan kondisi yang tak dapat menyesuaikan dengan kehidupan.

Cyclopia, juga dikenal sebagai alobar holoprosencephaly, terjadi pada sekitar 1 dari 100.000 bayi baru lahir.