Agar Cantik dan Ganteng, Suku Ini Memakai Tutup Botol dan Kartu Sim Sebagai Perhiasan

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Yang menarik adalah suku ini juga menggunakan anting yang terbuat dari kartu SIM dan kalung yang dibuat dari plastik jarum suntik.

Intisari-Online.com -Di saat kampanye daur ulang digalakkan di banyak negara, sebuh suku di Afrika telah melakukannya sejak dulu dengan cara yang unik.

SukuDassanech di Ethiopia menggunakan sampah sebagai bagian dari aksesoris untuk membuatnya tampak menarik.

Perhiasan yang dikenakan masyarakat suku ini terbuat dari berbagai macam sampah.

Dimulai dari jam tangan hinggatutup botol.

Baca Juga : Menari untuk Orang Mati: Inilah Ritual Suku Misterius dari Malaysia

Namun, yang menarik adalah beberapa dari mereka ada yang menggunakan anting yang terbuat darikartu SIMdan kalung yang dibuat dari plastik jarum suntik.

Eric Lafforgue dari Prancis berhasil mengambil gambar masyarakat suku Dassanech ketika melakukan perjalanan ke sejumlah tempat di Ethiopia.

“Saya suka pergi ke sejumlah tempat seperti pasar di mana semua suku datang untuk berdagang."

"Ini adalah tempat terbaik untuk menemukan hal-hal yang indah dan bertemu orang-orang baru. Semuanya memakai pakaian terbaik untuk mewujudkan imajinasi mereka,” kata Lafforgue.

Baca Juga : Suku Toda Hanya Mengakui 'Ayah Sosiologis' Bukan 'Ayah Biologis', Ini Maksudnya

Kota Ethiopia dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak bar yang menghasilkan banyak sampah botol.

Tidak heran jika tutup botol dapat ditemukan di berbagai tempat.

Tutup botol inilah yang digunakan untuk berbagai macam perhiasan yang biasanya dikenakan di bagian kepala.

Semakin banyak tutup botol yang mereka tempelkan pada perhiasannya, maka mereka akan semakin percaya diri.

Selain tutup botol, manik-manik tradisional mereka juga dilengkapi dengan berbagai bulu hewan yang dianggap sangatfashionable.

Eric menambahkan, “Segala sesuatu yang berasal dari dunia modern memiliki potensi untuk dijadikan aksesoris.

Ini adalah cara mereka untuk bersaing dengan kemajuan teknologi modern yang tidak mereka rasakan,” ungkap Lafforgue. (Arnaldi Nasrum)

Baca Juga : Panggilan Kawin Pria di Suku Wodaabe: Curi Istri Pria Lain untuk Dinikahi dan Dibawa Lari

Artikel Terkait